Kementan Dorong Penggunaan Bibit Sawit Unggul di Acara IPOSC

0
Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Kementerian Pertanian (Kementan), Ardi Praptono memberikan sambutan di acara 4th Indonesian Palm Oil Smallholder Conference (IPOSC) & Expo 2024 di Kalimantan Ballroom Hotel Aston Pontianak, Kamis (19/9).

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Kementerian Pertanian (Kementan), Ardi Praptono, menyampaikan peran penting sawit dalam perekonomian nasional.

Pernyataan ini disampaikan saat memberikan sambutan di acara 4th Indonesian Palm Oil Smallholder Conference (IPOSC) & Expo 2024 di Kalimantan Ballroom Hotel Aston Pontianak, Kamis (19/9).

Menurut Ardi perekonomian nasional mampu bertahan saat pandemi COVID-19, salah satunya karena sokongan dari sektor pertanian, khususnya dari subsektor perkebunan kelapa sawit.

“Kalau kita melihat beberapa waktu yang lalu, pandemi yang kita alami ini dapat bertahan perekonomian nasional kita dari sektor pertanian, khususnya dari subsektor perkebunan, lebih khusus lagi adalah dari perkelapasawitan,” kata Ardi.

Ardi menjelaskan, produksi sawit saat ini menghadapi beberapa kendala, terutama karena faktor iklim yang tidak menentu, teknik budidaya yang belum sesuai dengan praktik pertanian yang baik, serta penggunaan benih unggul yang masih belum optimal.

“Saya kira ini adalah tantangan yang perlu kita hadapi, terutama terhadap dari petani pekebun sawit rakyat kita,” kata Ardi.

Diketahui, pekebun sawit rakyat menguasai 42 persen lahan sawit secara nasional. Hal ini menunjukkan bahwa sawit rakyat memberikan kontribusi yang signifikan dan berpengaruh besar terhadap produksi CPO nasional.

Pria kelahira Klaten pada tanggal 17 September 1974 ini mengapresiasi IPOSC & Expo 2024 karena telah menghadirkan berbagai informasi terkait sawit, terutama mengenai benih sawit yang unggul.

“Saya kira awal dari budidaya sawit ditentukan oleh benih sawit itu sendiri. Kami pekebun sawit rakyat, dapat menggunakan benih-benih kunggul bermutu,” ungkap Ardi.

Ardi juga berharap langkah ini akan berkontribusi dalam meningkatkan produksi dan mendorong produktivitas, terutama bagi sawit rakyat yang saat ini masih jauh dari potensi benih yang ada.

“Saya kira dikesempatan yang baik ini dengan adanya IPOSC, kita bisa sama-sama menyatukan langkah, menyatukan sinergi kita, terutama pekebun sawit rakyat. Karena kami selaku pemerintah juga harus hadir bersama bapak-ibu sekalian,” ungkap Ardi.

Ardi juga menyinggung program-program dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDKS), seperti peremajaan sawit rakyat, pengembangan sarana-prasarana, serta peningkatan sumber daya manusia dan penelitian.

Peraih gelar Magister Agribisnis pada tahun 2009 ini berharap agar para petani dapat memanfaatkan program-program tersebut semaksimal mungkin.

“Kami sangat berharap bapak-ibu sekalian bisa mengusulkan proposal terhadap program-program tersebut, dan ini tentunya akan kita kawal, kita dampingi untuk nantinya bisa diterimakan program atau pembiayaan dari dari BPDPKS,” ungkap dia.

Ardi berharap, melalui pertemuan ini, dapat terbangun kebersamaan, terutama dalam hal kemitraan. Hal ini sangat penting, dan harapannya adalah agar sawit rakyat Indonesia semakin maju ke depannya.

“Saya kira ini akan membangun kebersamaan kita, terutama dari sisi kemitraan, ini menjadi penting dan harapan kita sawit rakyat Indonesia semakin maju ke depannya,” pungkas Ardi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini