
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) merupakan senjata strategis Indonesia di kancah global.
Dengan penguasaan pasar dunia yang mencapai 80 persen bersama Malaysia, Mentan Amran optimistis hilirisasi CPO akan memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan ekonomi internasional.
“Kita lihat CPO kita, kita menguasai dunia. Ini CPO kita, kita nomor satu dunia. Malaysia dari kita juga. Ini 60 persen, ini 28 persen. (Jadi), 80 persen di tangan kita,” kata Mentan Amran di Jakarta, Rabu (20/8).
Dengan dominasi ini, Indonesia memegang kendali atas perdagangan CPO dunia. “Kira-kira kalau kita hentikan satu minggu, itu geger dunia,” kata Mentan Amran.
Ia menegaskan, hilirisasi CPO yang tengah berjalan saat ini akan memberi manfaat besar, termasuk dalam pengembangan biofuel. Menurutnya, Indonesia bisa menerapkan strategi seperti Brasil yang memainkan harga gula dan etanol.
“Tidak ada B50, B20, B30, Kalau harga dunia naik, kita ekspor. Harga dunia turun, kita tarik menjadi solar. Seperti Brasil, lalau harga gula naik, keluarkan gula. Kalau harga gula turun, dia keluarkan etanol,” kata dia.
Mentan Amran menyebut CPO dapat dijadikan senjata strategis Indonesia. Bahkan, menurutnya, kekuatan ini lebih ampuh daripada rudal balistik Sejjil milik Iran yang ditembakkan ke Israel.
“Dan ini bisa dijadikan senjata. Ini lebih ampuh daripada Sejjil dari Iran. Itu pukulannya Sejjil cuma lima hari, satu minggu ke Israel. Ini bisa setiap detik serangannya,” imbuhnya.