
Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) resmi meluncurkan Katalog 100 Produk Usaha Kecil, Mikro, dan Koperasi (UKMK) Sawit dalam acara bertajuk “Pemberdayaan UKMK Sawit untuk Mendukung Transformasi Sawit ke Arah yang Lebih Hijau, Inklusif, Berdaulat, dan Berkelanjutan” di Jakarta, Kamis (19/6).
Katalog ini memuat berbagai produk turunan sawit hasil inovasi pelaku UKMK dari berbagai daerah. Kehadirannya menjadi bagian dari upaya strategis BPDP untuk mendorong hilirisasi industri sawit berbasis rakyat serta mempromosikan pemanfaatan sawit dalam kehidupan sehari-hari secara berkelanjutan.
Direktur Utama BPDP, Eddy Abdurrachman, menyatakan bahwa peluncuran katalog ini adalah wujud nyata kontribusi BPDP bersama UKMK dalam mendukung transformasi industri sawit agar lebih hijau, inklusif, dan berdaulat.
“Katalog ini menjadi wujud peran BPDP dalam pemberdayaan dan penguatan UKMK Sawit sebagai bagian dari kemitraan untuk mempromosikan kebaikan-kebaikan komoditas perkebunan, utamanya sawit, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,” ujarnya.
Sebagai komoditas strategis, sawit telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Namun, tantangan global seperti perubahan iklim, isu keberlanjutan, dan dorongan menuju ekonomi hijau menuntut reformasi menyeluruh dalam praktik budidaya dan pengelolaannya.
“BPDP mendorong tumbuhnya UKMK sawit yang tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga inovatif dalam memanfaatkan turunan dan limbah sawit menjadi produk bernilai tambah, ramah lingkungan, dan berdaya saing,” lanjut Eddy.
Ia juga menegaskan bahwa komitmen BPDP dalam memperkuat UKMK sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam mendorong kemandirian bangsa lewat ekonomi hijau, peningkatan kewirausahaan, dan hilirisasi industri dalam negeri yang ramah lingkungan.
“BPDP berkomitmen untuk terus mendorong praktik sawit berkelanjutan yang berpihak pada petani, rakyat dan ramah lingkungan,” tegasnya.
Sebagai wujud nyata dari komitmen tersebut, katalog ini memuat 100 produk unggulan dari UMKM dan koperasi petani sawit di berbagai daerah yang mencerminkan potensi luar biasa dari pemanfaatan komoditas sawit secara menyeluruh, mulai dari minyak sawit berkelanjutan, produk turunan bernilai ekonomi tinggi, hingga olahan limbah seperti kerajinan, personal care dan pupuk organik.
“Katalog 100 Produk UKMK Sawit menunjukkan hasil pemberdayaan UKMK dan kemitraan yang dilakukan BPDP bersama Mitra Strategis untuk menghasilkan berbagai produk inovasi UKMK sawit dan pemanfaatan hasil riset,” ujarnya.
Pemberdayaan UKMK Sawit oleh BPDP merupakan bagian dari program Promosi Perkebunan sesuai amanat Perpres Nomor 132 Tahun 2024 yang bertujuan untuk meningkatkan citra nilai produk perkebunan, informasi pasar perkebunan, perluasan pasar perkebunan, peningkatan investasi perkebunan, dan penumbuh-kembangan pusat pemasaran komoditas perkebunan.
Kegiatan pengembangan dan pemberdayaan tersebut meliputi pelaksanaan dukungan pendanaan kegiatan pengembangan produk UKMK Sawit, workshop dan praktek pembuatan produk UKMK Sawit, workshop lanjutan peningkatan kapasitas UKMK Sawit, promosi produk UKMK sawit pada event di dalam dan luar negeri, serta perluasan jejaring UKMK Sawit untuk akses pembiayaan, peningkatan kualitas produk, dan akses pasar.
“Melalui kegiatan- kegiatan ini, baik yang dilaksanakan oleh BPDP maupun kegiatan kolaboratif dengan mitra strategis, dari tahun ke tahun BPDP berhasil mencapai sasaran promosi para pelaku UMKM dan Koperasi untuk program pengenalan dan pengembangan produk-produk UMKM berbasis sawit,” jelasnya.
Pada tahun 2023 capaian sasaran program pengembangan UKMK Sawit sebanyak 547 pelaku UKMK, tahun 2024 jumlahnya meningkat menjadi 798 pelaku UKMK, dan untuk tahun 2025, sampai dengan Mei 2025 capaian sasaran promosi UKMK sawit telah mencapai 532 pelaku UKMK.
Dari capaian ini lah kemudian muncul beberapa pelaku UKMK Sawit yang dilakukan pembinaan lebih lanjut oleh BPDP dan menghasilkan produk-produk yang ditampilkan dalam Katalog ini.
“Kami berharap katalog ini menjadi sumber informasi sekaligus inspirasi bagi UMKM, koperasi, petani, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan produk kelapa sawit dan turunannya,” imbuh Eddy.