
Indonesia Palm Oil Research & Innovation Conference & Expo (IPORICE) 2025 kembali hadir di Jakarta pada 1–3 Oktober 2025 dengan tema “Penguatan Sinergi Sektor Perkebunan Sawit dalam Mendukung Ketahanan Energi Berbasis Inovasi Teknologi”.
Forum bertujuan untuk mengintegrasikan hasil riset mutakhir, mempertemukan peneliti, pelaku industri, regulator, dan komunitas, sekaligus memamerkan inovasi teknologi yang mendukung efisiensi, produktivitas, dan dekarbonisasi menuju Net Zero Emission.
Perlu diketahui, Indonesia merupakan pemain utama sawit di tingkat global. Eksistensinya tidak hanya akan memengaruhi aspek ekonomi dan sosial di berbagai negara, namun juga lingkungan.
Untuk mengeksplorasi kemampuan tersebut, IPORICE 2025 menetapkan lima sasaran utama: (1) mengintegrasikan riset dan inovasi, (2) meningkatkan peluang pengusahaan sawit berkelanjutan, (3) memperluas temu kolaboratif lintas sektor, (4) menampilkan hasil riset dan inovasi terkini, serta (5) mengedukasi publik tentang praktik “sawit baik”.
Melalui forum ini, ekosistem riset–industri diharapkan kian solid dalam mendorong ketahanan energi nasional dan mewujudkan visi Indonesia Maju 2045.
“Kami menghadirkan IPORICE, perhelatan triple helix tahunan bidang persawitan sebagai simpul kolaborasi untuk menjawab tantangan strategis industri sawit dari hulu ke hilir, dengan sains dan inovasi sebagai komponen penggerak utama,” ujar Kepala PR EIJP BRIN, Umi Mu’awanah.
Dia berharap ada sinergi yang kuat antara industri, kebijakan dan teknologi yang akan mempercepat transisi energi dan menjaga daya saing Indonesia di pasar global.
Sementara itu, Ketua Umum GPPI, Delima Hasri Azahari mengatakan, ajang IPORICE tahun ini menjadi ajang untuk menyampaikan visi BRIN yaitu Science to Science, Science to Policy, dan Science to Society, yang sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Prinsip itu adalah profit, people, dan planet yang menjadi landasan visi dari GPPI, yaitu menjadikan industri perkebunan nasional yang berkelanjutan sebagai pilar utama pembangunan ekonomi bagi kesejahteraan rakyat.
Rangkaian kegiatannya berupa konferensi, panel kebijakan dan riset, serta ekspo inovasi sawit. Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir, antara lain pimpinan BRIN, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, BPDP, dan BRIN.
Pada rangkaian pertemuan hari pertama, forum akan mendiskusikan tema pembahasan “Kebijakan Industri Sawit” dan “Sinergi Dunia Usaha”, dengan perspektif kebijakan bioenergi, kesiapan implementasi B40, dukungan pendanaan sawit berkelanjutan, serta arah riset bioenergi.
Sedangkan hari kedua akan membahas tema “Visi Ekonomi Hijau” dan “Sumber Daya Manusia Sawit”. Kegiatan konferensi dan ekspo tersebut berlangsung di Kampus BRIN KST Sarwono Prawirohardjo, Jl. Gatot Subroto Kav 10, Jakarta.