Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali mengelar Pekan Riset Sawit Indonesia 2023 (PERISAI 2023) Surabaya 25-26 Oktober 2023.
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman dalam sambutannya menyampaikan, PERISAI 2023 diselenggarakan untuk memperkenalkan hasil riset kepada seluruh stakeholder sawit (Pemerintah, Swasta, Asosiasi, Industri Sawit dan turunannya serta industri lainnya yang terkait, dan masyarakat umum).
“Tahun ini, PERISAI 2023 hadir dengan tema “Reinforcing Palm Oil Industry in Combating Global Challenges through Technological Innovation” Memperkuat Industri Minyak Sawit dalam Melawan Tantangan Global melalui Inovasi Teknologi,” kata Eddy saat pembukaan PERISAI 2023, Rabu, 25/10/2023.
Menurut Eddy, kelapa sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan strategis nasional, sangat membutuhkan penelitian dan pengembangan/riset baik yang berdampak langsung untuk pengembangan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan maupun sebagai bahan pengambil kebijakan dan melawan kampanye hitam terhadap sawit.
“Guna menjamin keberlanjutan industri sawit di tengah tantangan yang muncul, Pemerintah melaksanakan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan industri sawit Indonesia, salah satunya dengan membentuk BPDP KS.
Menurut Eddy, sesuai dengan Perpres No. 61/2015 dana yang dikumpulkan BPDPKS disalurkan untuk mendukung program-program strategis yaitu: a. Pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit; Penelitian dan pengembangan; Peremajaan Sawit Rakyat; Sarana dan prasarana Perkebunan; Pemenuhan hasil kelapa sawit untuk kebutuhan pangan, hilirisasi industri perkebunan kelapa sawit, serta penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel. Promosi dan Advokasi.
Eddy menambahkan, Program Penelitian dan Pengembangan Sawit merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri sawit yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir, yang dimulai dari mahasiswa Indonesia agar minat meneliti kelapa sawit ditumbuhkembangkan sejak dini demi terwujudnya industri sawit nasional yang tangguh dan berkelanjutan.
“Program litbang yang diselenggarakan BPDPKS dalam bentuk dukungan dana penelitian dilakukan melalui mekanisme: Grant Riset Sawit, yang terdiri dari jalur Seleksi dan jalur inisiatif dan Lomba Riset Sawit Tingkat Mahasiswa,” katanya.
Eddy menjelaskan, Program Grant Riset Sawit merupakan program dalam rangka peningkatan penelitian dan pengembangan Kelapa Sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-aspek: Peningkatan produktivitas/efisiensi, peningkatan aspek sustainability, mendorong penciptaan produk/pasar baru dan peningkatan kesejahteraan petani.
“Program Grant Riset Sawit telah dilaksanakan sejak tahun 2015 dimana BPDPKS telah mendanai sebanyak 329 kontrak perjanjian kerjasama dengan 88 lembaga litbang dengan keterlibatan 1202 peneliti yang tersebar di 19 provinsi. Dalam upaya komersialisasi, BPDPKS bekerja sama dengan Asosiasi Inventor Indonesia (AII) melaksanakan Valuasi Kesiapan Teknologi untuk Komersialisasi terhadap invensi hasil riset yang didanai BPDPKS (Grant Riset Sawit). Terdapat 30 invensi hasil riset GRS yg siap komersialisasi dan beberapa sudah mendapatkan pernyataan minat dari investor dengan komitmen dalam bentuk Letter of Intent (LoI) dan/atau perjanjian kerahasiaan teknologi berupa non-disclosure agreement (NDA),” jelasnya.
Eddy menginformasikan, hadir pada acara ini acara ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: “Peluang dan Tantangan Industri Kelapa Sawit Sebagai Pilar Bio-Ekonomi dalam Menghadapi Tantangan Global”. Kemudian, Menteri Perindustrian: “Kesiapan Industri Sawit sebagai Green Industry dalam Mencapai Net Zero Emission 2060”. Dan Ketua Umum APINDO: “Kesiapan dari Dunia Usaha untuk Hilirisasi Hasil Riset Sawit”.
Beberapa riset yang dilaksanakan dengan menggunakan dana sawit, akan dipaparkan hasil dan manfaatnya pada Plenary Session siang ini hingga esok hari. Kegiatan seminar yang terbagi menjadi 6 sesi/kelas ini dapat Ibu/Bapak/Sdr/I ikuti sesuai dengan minat.
Meskipun, dari semua sesi, pastinya akan menyuguhkan hasil riset yang sangat menarik dan besar manfaatnya bagi kemajuan sawit Indonesia.
- Topik Bioenergi: “Peran Industri Sawit dalam Mendukung Kemandirian Energi”
- Topik Lingkungan: “Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit dan Mitigasi Emisi”
- Topik Biomaterial: “Biomaterial Sawit dalam Mendukung Ekonomi Kreatif”
- Topik Budidaya: “Solusi Hambatan Abiotik dan Penyehatan Tanaman Kelapa Sawit”
- Topik Pangan dan Kesehatan: “Food and cosmetics” Ingridients and its Safety” 6. Topik Sosial/Ekonomi/Manajemen/Pasar/ICT: “Penguatan Industri Sawit dari Aspek Daya Saing dan Keberlanjutan”
Selain itu, lanjut Eddy, terdapat juga ruang pameran hasil riset yang telah kami dukung pendanaannya serta berinteraksi dengan peneliti yang melaksanakan penelitiannya. Proses diskusi dan interaksi juga kami harapkan dalam forum tersebut agar komersialisasi hasil litbang dapat terakselerasi dengan baik, dengan adanya respon dari user, dalam hal ini industri.
Selain itu, acara hari ini menjadi sebuah sarana untuk mempertemukan Peneliti dengan Pelaku di Industri sawit termasuk pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Dalam acara ini dibuka ruang diskusi antara peneliti dengan stakeholder kelapa sawit dan lebih lanjut jika diperlukan akan disiapkan business matching antara peneliti dengan stakeholder industri sawit.
“Diharapkan dari kegiatan Pekan Riset Sawit Indonesia Tahun 2023 menciptakan kolaborasi antara pemerintah, industri, lembaga penelitian/perguruan tinggi dan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan industri kelapa sawit Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan demi tercapainya Sustainable Development Goals (SDG’s),” pungkas Eddy.