Kunjungi Bantul, Mentan Amran Pastikan Kesiapan Benih hingga Pupuk Bersubsidi

0
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman meninjau tanam padi di Kelompok Tani Barokah Pedukuhan Blawong Desa Trimulyo Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul.

 

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memastikan masa tanam padi pertama, yang dimulai pada Desember 2023 berjalan maksimal di sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Mentan Amran menegaskan, pemerintah berkomitmen mendampingi dan memberi dukungan penuh pada aktivitas tanam petani. Dukungan tersebut, melalui berbagai bentuk bantuan, kesiapan benih unggul, hingga pupuk bersubisidi di berbagai daerah.

“Kami sudah keliling ke 13 provinsi, itu sudah serempak tanam, artinya tiga bulan ke depan kita akan panen. Maret, April itu panen puncak,” kata kata Mentan Amran usai melakukan peninjauan Tanam Padi di Kelompok Tani Barokah Pedukuhan Blawong Desa Trimulyo Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul.

Menurut Mentan Amran, agar produksi beras aman tiga bulan ke depan, penanaman harus 1 juta hektare per bulannya. Sebab, penanaman pada Desember 2023 telah berhasil mencapai 1,5 juta hektare.

“Desember kemarin kita tanam 1,5 juta hektare, Indonesia cukup tanam 1 juta hektare per bulan, itu sudah aman karena itu produksinya 2,5 juta – 3 juta ton,” kata Mentan Amran.

Sebagai informasi, Kabupaten Bantul merupakan penghasil beras terbesar kedua di Yogyakarta, dengan luas panen mencapai 22.834 hektare di tahun 2023.

Mentan Amran menuturkan pertanian kerap menjadi sektor unggulan di banyak daerah, karena berpotensi membangkitkan perekonomian masyarakat. Namun, potensi pertanian ini akan lebih maksimal jika diberikan sentuhan teknologi dan inovasi.

“Gagasan besarnya adalah transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern, dengan ini kita bersaing dengan negara lain,” kata Mentan Amran.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan, Kabupaten Bantul dengan luas baku sawah 14.945 hektare mampu panen padi 22.924 hektar setahun dengan produktivitas 5,4 ton per hektare.

Bahkan, lanjut dia, beberapa kelompok tani sudah mampu melalukan tanam padi dengan pola IP400 alias penanaman empat kali dalam setahun.

“Gerakan tanam ini perlu terus dilakukan, apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan, sehingga ini harus dimanfaatkan dengan maksimal agar hasil pertaniannya juga maksimal, ini harus dijalankan secara bersama, karena harapan kami tidak hanya meningkatnya produktivitas tapi juga kesejahteraan petani,” imbuhnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini