Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan produksi jagung dalam negeri sudah melimpah. Hal itu ditandai dengan menurunnya impor komoditas tersebut.
Demikian disampaikan Jokowi setelah melakukan panen jagung di Desa Kotaraja, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Senin (22/4).
“Kita ingin memastikan produksi jagung kita terus meningkat karena impor jagung yang dulunya 3,5 juta ton sekarang sudah 400-450 ribu ton yang dulunya banyak,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyoroti penurunan harga jagung yang signifikan dari Rp 8.000 per kg pada tahun lalu, kini di angka Rp 5.500-4.000 per kg.
“Tapi juga yang kedua yang berkaitan dengan harga per kg kalau yang tahun lalu Rp 8. 000 kg sekarang turun jadi Rp 4.000-Rp 5.500 kg. Artinya apa kalau harganya sudah turun begitu, produksinya pasti melimpah dan naik,” ucap Jokowi.
Mantan Walikota Solo itu berharap agar produksi jagung terus meningkat dan meminta Perum Bulog untuk menyerap dengan harga yang wajar agar petani tidak mengalami kerugian.
“Kita berharap dua-duanya, produksinya meningkat tetapi harganya juga naik. Itu yang harus dilakukan pemerintah dengan melakukan pembelian oleh Bulog,” imbuh dia.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta Bulog segera menyerap produksi jagung dan gabah dalam negeri yang saat ini memasuki panen raya besar.
Mentan Amran mengaku khawatir jika Bulog tidak menyerap, harga jagung di tingkat petani akan semakin jatuh.
“Apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor nih dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat. Kami harap betul bulog bergerak, kenapa? Kalau ini terus menerus seperti ini Kapan selesainya itu impor beras dan jagung,” katanya.
Selain menyerap, kata dia, Bulog juga harus membeli dengan harga yang wajar alias menguntungkan. Jangan sampai, petani rugi karena hasil panen lebih murah dari biaya ongkos produksi.
“Kalau ini dibeli dengan harga menguntungkan aku pastikan tidak ada lagi itu impor. Tapi jangan biarkan petani di saat harga jatuh berjalan sendiri, nah kami minta bulog supaya serap. Tolong diserap Ini harganya sudah Rp 3.600,” ucap dia.
Dalam upaya meningkatkan produksi jagung, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Perbenihan mengalokasikan bantuan benih senilai Rp 65,61 miliar ke Provinsi Gorontalo.
Bantuan tersebut terdiri dari benih padi untuk lahan seluas 5.000 hektare senilai Rp 2,92 miliar dan benih jagung dengan luas lahan 69.660 hektare senilai Rp 62,69 miliar.
“Upaya ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kemandirian pangan dan memperkuat sektor pertanian di Indonesia,” kata Mentan Amran.