Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyelesaikan program optimasi lahan (Opla) rawa seluas 40 ribu hektare di Merauke. Dengan rampungnya konstruksi ini, para petani bisa segera mengolah lahan dan memulai penanaman, guna meningkatkan produksi padi di wilayah tersebut.
Program ini tersebar di enam distrik, yaitu Distrik Tanah Miring seluas 10.540 hektare, Distrik Kurik 10.674 hektare, Distrik Semangga 6.000 hektare, Distrik Malindo 6.629 hektare, Distrik Merauke 1.609 hektare, dan Distrik Jagebob 4.549 hektare.
“Alhamdulillah, proses optimasi lahan rawa di Merauke hari ini sudah selesai. Dari yang ditargetkan 40 ribu hektare kontrak konstruksi, terealisasi 40 ribu hektare juga,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Hermanto, Sabtu (28/9).
Dia menjelaskan, pengerjaan konstruksi untuk Opla di Merauke meliputi pengerjaan jaringan irigasi, jembatan usaha tani dan pompa air. Untuk jaringan irigasi terealisasi 732.716 meter (100%), jembatan usaha tani terealisasi 178 unit (100%) dan pompa air 49 unit (100%).
“Dengan selesainya proses konstruksi Opla rawa ini, petani bisa langsung masuk untuk mengolah lahan dan mulai menanam,” jelas Hermanto.
Hermanto menambahkan, tidak hanya saat proses konstruksi saja menggunakan peralatan modern, pada saat pengolahan lahan dan tanam juga akan menggunakan mekanisasi pertanian dengan menerjunkan alsintan modern.
“Sama seperti saat proses konstruksi, pada saat pengolahan lahan dan tanam dikerahkan alsintan modern. Para petani akan mampu mengelola hingga 5 hektare lahan per individu, berkat penggunaan alat dan teknik modern,” tutur Hermanto.
Hermanto menambahkan, program optimasi lahan akan terus berjalan dengan baik dengan terus memberikan pendampingan kepada petani.
“Program opla rawa di Merauke ini memberikan harapan baru untuk menjadikan wilayah paling timur Indonesia ini sebagai lumbung pangan. Pemerintah juga akan mendampingi mulai dari pengembangan budidaya padi, pemanfaatan alsintan, dan sebagainya,” ujar Hermanto.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah untuk terus mengantisipasi dampak elnino dan krisis pangan. Kementan bersama TNI saat ini secara intensif mengembangkan lahan pertanian di Papua Selatan, khususnya kabupaten Merauke.
“Dengan mekanisasi dan teknologi pertanian modern, kami ingin lahan pertanian yang sebelumnya hanya bisa tanam satu kali, dengan upaya yang dikerjakan ini dapat mampu tanam 2-3 kali setahun sehingga produksinya pun akan naik, Lumbung pangan di Merauke ini akan terus berkembang baik,” terang Mentan.