Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa sektor pertanian nasional menunjukkan kinerja positif dan menjadi kekuatan penting saat ekonomi global menghadapi ketidakstabilan.
“Kinerja sektor agriculture kita lagi bagus, terutama sesudah kita mengalami el Nino beberapa tahun terakhir. Itu prestasi di saat dunia goncang kalau sektor pangan tenang maka itu adalah modal yang kuat,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita Edisi April 2025, Rabu, 30 April 2025.
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, tahun ini pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan langkah cepat dengan menambah subsidi pupuk sehingga bisa terdistribusikan kepada jutaan petani secara baik dan berdampak besar pada peningkatan produktivitas.
“Tahun ini musim tanam berjalan baik, subsidi pupuk dilakukan secara sangat dini, bahkan APBN memberikan subsidi pupuk sehingga bisa terbagikan kepada petani dan dengan reform (pembaruan) di sektor distribusi pupuk yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian sehingga petani bisa mendapat pupuk. Ini yang menyebabkan kenapa banyak panen sangat bagus,” katanya.
Sri Mulyani menambahkan, kinerja serapan gabah yang dilakukan Bulog dan dorongan langsung Kementerian/Lembaga telah memberi dampak besar terutama pada stabilitas hasil panen petani.
“Kita menginjeksi Bulog sebesar Rp16,6 triliun sehingga pada saat panen Bulog bisa melakukan stabilisasi. Jadi waktu tanamnya pas, pupuknya pas, dan waktu panennya distabilkan, karena harga gabahnya sesuai instruksi bapak Presiden, dibeli sebesar Rp 6.500,” katanya.
Diketahui, capaian dan lompatan mengejutkan terjadi dalam pengadaan beras nasional sehingga Indonesia mampu menjadi salah satu negara paling produktif di dunia.
Pada April 2025 saja, Perum Bulog berhasil menyerap 1,3 juta ton beras, angka yang mencengangkan mengingat rata-rata serapan tahunan tujuh tahun terakhir hanya berkisar 1,2 juta ton. Artinya, dalam waktu hanya satu bulan, Bulog melampaui rekor serapan tahunannya.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga April 2025, produksi gabah nasional mencapai 13,9 juta ton.
Tidak hanya itu, hingga 28 April 2025, Bulog telah menyewa gudang tambahan untuk menampung 1,15 juta ton beras. Serapan harian Bulog saat ini tercatat sebesar 51.530 ton per hari, sehingga stok beras nasional di gudang Bulog telah mencapai 3.256.428 ton.
“Pertama,capaian stok beras kita tertinggi selama 23 tahun. Bahkan bisa jadi itu selama merdeka. Yang kedua adalah produksi kita lompatannya tertinggi juga sesuai BPS, bukan kata saya,” ujar Amran.






























