Antisipasi Kekeringan, Presiden Jokowi Tinjau Pompanisasi di Lampung Selatan

0

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pompanisasi yang sedang berlangsung di Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan.

Pompanisasi ini bertujuan untuk mengantisipasi dampak kering panjang dan gelombang panas yang dapat mempengaruhi produktivitas pertanian di Indonesia.

Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi mengungkapkan pentingnya pompanisasi sebagai langkah proaktif dalam menghadapi perubahan iklim.

“Pompanisasi ini kan untuk mengantisipasi kalau terjadi kekeringan panjang, terjadi gelombang panas dan kita harus siap dulu, sehingga produktivitas petani, produksi beras kita tidak turun,” kata Jokowi, Kamis (11/7).

Menurut Presiden Jokowi, sistem irigasi di desa tersebut sudah baik. Namun, tetap diperlukan pompanisasi untuk mengalirkan air dari sumber air yang berada lebih rendah dibandingkan sawahnya.

“Saya lihat di sini, irigasinya baik, ini kita tarik airnya dari irigasi yang lebih rendah untuk masuk ke irigasi sekunder, tersier, bisa lari ke sawah sehingga kita harapkan yang biasanya tanam panen sekali bisa dua kali, yang sudah dua kali bisa tiga kali,” kata dia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat mendampingi Presiden mengatakan bahwa penambahan pompa untuk Lampung Selatan mencapai 150 unit dan diharapkan mampu menjangkau 1.650 hektare dengan rata-rata provitas mencapai 5 ton per hektare.

“Dengan bantuan ini diharapkan potensi produksinya mencapai 16.500 ton GKG dengan IP 300 atau terjadi peningkatan 5.6 persen dari tahun sebelumnya,” kata Mentan Amran.

Sebagai informasi, pada tahun 2023, luas panen padi di Provinsi Lampung mencapai 530,11 ribu hektare dengan produksi padi sebesar 2,76 juta ton gabah kering giling (GKG) dan menjadi produsen beras terbesar ke-6 di Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini