Menko Pangan Turunkan Target Serapan Beras Bulog Jadi 2 Juta Ton

0
Buruh pabrik penggilingan menjemur gabah di lapangan terbuka. (Foto: Kementan)

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan bahwa Perum Bulog harus mampu menyerap lebih dari 2 juta ton setara beras selama tiga bulan ke depan, yakni pada Februari, Maret, dan April 2025.

Awalnya, target penyerapan beras ditetapkan sebesar 3 juta ton, namun setelah rapat koordinasi terbatas (rakortas) di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, angka tersebut disesuaikan menjadi 2 juta ton.

“Ditargetkan Februari, Maret, April harus mampu menyerap di atas 2 juta ton secara pertahap,” kata Zulhas di Jakarta, Kamis (13/2).

Untuk mendukung kinerja Bulog, kata Zulhas, pemerintah akan menyiapkan payung hukum berupa instruksi presiden (inpres) tentang pengadaan, pengolahan, dan penyaluran beras.

“Bulog perlu jadi payung hukum, perlu impres agar bisa melaksanakan tugas dengan baik, mengenai pengadaan pengadaan, pengolahan, dan penyaluran. Nah, itu juga harus diatur agar bisa bekerja,” kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Zulhas menunjukkan, meskipun puncak panen raya diperkirakan terjadi pada Maret dan April 2025, beberapa petani sudah mulai melakukan panen sejak Februari.

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah telah menetapkan harga wajib pembelian gabah sebesar Rp 6.500 per kilogram, yang berlaku baik untuk Bulog maupun pihak swasta.

Zulhas menegaskan bahwa pemerintah akan menindak tegas pihak-pihak yang membeli gabah dari petani dengan harga di bawah Rp 6.500 per kilogram.

“Saya dengar di Sumsel masih ada yang di bawah itu. Saya minta jangan main-main. Kalau tidak, nanti bisa dipanggil pihak kepolisian, karena ini sudah instruksi Presiden. Harga Rp 6.500 tidak boleh ditawar oleh siapapun yang membeli, termasuk penggilingan padi,” tegas Zulhas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini