BPDPKS Kenalkan Beragam Produk Turunan Sawit ke Masyarakat Labuan Bajo

0

Kepala Divisi Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Helmi Muhansyah, memperkenalkan beragam produk turunan sawit di Labuan Bajo.

Pengenalan ini dilakukan melalui Workshop UMKM Sawit bertajuk “Pengenalan Produk-produk UMKM Berbasis Kelapa Sawit di Destinasi Premium Labuan Bajo” yang berlangsung di Hotel Zasgo, Labuan Bajo, baru-baru ini.

Menurut Helmi, banyak produk turunan sawit yang digunakan masyarakat setiap hari, tidak hanya minyak goreng. Oleh karena itu, pengenalan produk ini penting, termasuk kepada masyarakat di Labuan Bajo.

“Yang familiar adalah minyak goreng dari sawit, namun sesungguhnya konsumsi minyak sawit dan turunannya lebih luas dari itu,” ujar Hilmi.

Indonesia merupakan produsen terbesar minyak sawit di dunia. Produk kelapa sawit dan turunannya telah di ekspor ke seluruh penjuru dunia dan merupakan komoditas penghasil devisa ekspor terbesar bagi Indonesia.

“Sawit memberi kontribusi bagi perekonomian, mewarnai devisa kita dari produk sawit dan turunannya. Bulan Agustus kemarin memberikan kontribusi ekspor dalam satu bulan 1,7 miliar dolar,” kata Helmi.

Selama ini, BPDPKS telah melatih petani sawit yang tergabung dalam koperasi dan kelompok tani untuk membuat produk UKMK seperti kosmetik dan kerajinan. Selama ini, lanjut dia, produk UMKM sawit yang di kenal masyarakat hanya minyak goreng.

“Minyak sawit ada dalam produk sabun, shampoo, deterjen, lipstik, produk kosmetik, personal care, roti, coklat, biskuit, krimer, margarin, susu formula bayi, dan lain-lain,” ujar Helmi.

Semenra itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Maria Theresia Primadona Asmon yang hadir saat itu menyampaikan, sekitar 7 ribu masyarakat dari Mabar bekerja di sektor sawit, terutama di Kalimantan.

Dia berharap akan ada kerja kolaborasi, antara lain pelatihan-pelatihan khususnya berkaitan dengan produk UMKM turunan kelapa sawit.

Selaras, Ketua Umum Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Sabarudin, menyampaikan bahwa SPKS menyelenggarakan kegiatan itu di Labuan Bajo NTT karena banyak masyarakat NTT bekerja di sektor sawit.

“NTT itu tidak punya sawit, perkebunan sawit itu tidak ada di Labuan Bajo tetapi masyarakat NTT sangat dekat dengan sawit. Ada sekitar 6,5 juta bekerja di sektor sawit, secara langsung itu sekitar 9,2 juta kerja di sektor sawit. Dari jumlah itu 30-40 persen itu masyarakat dari NTT,” kata Sabarudin.

Hadir juga pada saat itu Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Mabar
Gabriel Bagung, pegiat UMKM produk turunan sawit Vincent serta para peserta dari Bogor, Jambi, Ruteng dan Labuan Bajo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini