Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alam Syah, melakukan akselerasi pemasangan pompa di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Provinsi Sulsel merupakan penyuplai pangan nasional dan lumbung pangan Indonesia Timur, sehingga harus mendapat perhatian serius terhadap dampak kemarau panjang agar tidak terjadi penurunan produksi beras.
“Kami usai dilantik tanpa serah terima jabatan langsung terbang ke Makassar. Saya dan tim turun tidak hanya memastikan tapi pompa sebanyak 2.900 unit harus terpasang sampai tanggal 19 Agustus,” kata Andi Nur pada Giat Percepatan Pemasangan Pompa untuk wilayah Sulsel di Makassar, Minggu (11/8).
Dia menjelaskan, Kementan telah mengalokasikan 4.355 unit pompa untuk Provinsi Sulsel. Untuk memastikan pemasangan berjalan lancar dan cepat, pihaknya telah menurunkan 20 staf yang bekerja sama dengan staf Badan Standarisasi dan Instrumen Pertanian (BSIP).
Andi Nur menjelaskan bahwa fokus mereka tidak hanya pada pemasangan pompa, tetapi juga pada memastikan air dapat mengalir ke sawah dan petani benar-benar dapat melakukan penanaman padi.
“Selain itu, kami juga pastikan penambahan indeks pertanaman, dari yang tanam padi dua kali setahun menjadi tiga kali, bahkan yang lahan tertentu menjadi empat kali,” ujar Andi Nur.
Kegiatan percepatan pemasangan pompa ini dihadiri oleh Ketua Satgas Pompa Wilayah Barat, PJ wilayah/kabupaten, Inspektur Investigasi Kementan, serta Kepala Dinas Pertanian dari seluruh wilayah Sulawesi Selatan.
Kesepakatan dalam kegiatan tersebut adalah menyelesaikan pemasangan 2.960 unit pompa yang belum terpasang paling lambat tanggal 19 Agustus 2024, dari total alokasi 4.355 unit pompa untuk Sulsel.
