
Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Forum Cabai Nasional 2024 untuk mendukung pengendalian inflasi nasional dan memperkuat ketersediaan cabai sebagai komoditas strategis.
Forum yang diselenggarakan di Grand Sheraton Gandaria City pada Selasa, 3 September 2024, mengusung tema “Strategi Pengamanan Ketersediaan Komoditas Cabai Mendukung Pengendalian Inflasi Nasional.”
Plt. Direktur Jenderal Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule, dalam sambutannya, memaparkan tantangan dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan cabai nasional. Salah satu isu utama yang disorot adalah ketimpangan produksi cabai antarwilayah.
“Ketimpangan produksi ini memunculkan predikat wilayah surplus dan wilayah minus. Selain itu, ketidakseimbangan rantai nilai baik di sisi produsen yakni petani, pelaku usaha, maupun sisi konsumen juga masih menjadi tantangan cabai nasional,” ujar Taufiq.
Taufiq menambahkan bahwa salah satu tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menemukan dan menghadirkan solusi terhadap tantangan cabai nasional tersebut.
“Saya harap seluruh pihak terkait bisa saling berdialog dan berkomunikasi. Bersama menghadirkan solusi yang konkret untuk meningkatkan produksi cabai, mewujudkan keseimbangan produksi, dan menjaga stabilitas stok serta harga di pasaran,” ujar Taufiq.
Hadir mewakili Menteri Pertanian, Plt. Sekretaris Jenderal Kementan, Ali Jamil menyampaikan bahwa inisiasi Forum Cabai Nasional 2024 ini merupakan langkah awal yang baik untuk menjaga stabilitas cabai.
“Saya kira setidaknya perlu ada tiga poin utama dalam diskusi ini, yaitu upaya peningkatan produksi cabai nasional, pemetaan kendala dan masalah dalam penyediaan cabai nasional, dan pengembangan cluster cabai guna mendukung pengendalian inflasi,” kata Ali.
Untuk menunjang program dan kebijakan stabilitas pasokan produk sayuran dan tanaman obat, Ditjen Hortikultura membangun Sistem Monitoring Sayuran dan Tanaman Obat (SIMANTAB) yang turut diluncurkan pada Forum Cabai Nasional 2024 ini.
Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI), Tunov Mondro Atmodjo, menyatakan bahwa Forum Cabai Nasional 2024 sudah direncanakan sejak lama.
“Sebetulnya kegiatan ini sudah diharapkan sejak lama agar kami menjadi salah satu aktor mengambil peran dalam forum-forum percabaian tingkat nasional, kami sangat mengapresiasi akhirnya forum ini dapat terlaksana,” ujar Tunov.
Lebih lanjut Tunov memaparkan bahwa untuk membantu mengendalikan inflasi, selama ini Champion Cabai lndonesia telah memiliki strategi yang dilakukan dengan rutin.
“Kita lakukan mulai dari menata pola tanam yang artinya dari Januari sampai Desember. Kita jaga pertanaman agar panen dan bisa berlanjut sepanjang tahun. Kemudian kami juga berkordinasi dengan daerah-daerah untuk memenuhi kebutuhan dari daerah surplus ke daerah yang defisit,” lanjut Tunov.
Tunov berharap di tahun-tahun berikutnya forum ini dapat dilaksanakan secara rutin agar semua yang stakeholder bisa duduk bersama-sama mencari solusi bersama agar komoditas cabai nasional ini bisa menjadi sesuai harapan pemerintah dan masyarakat.
Untuk mendukung program dan kebijakan stabilitas pasokan produk sayuran dan tanaman obat, Ditjen Hortikultura membangun Sistem Monitoring Sayuran dan Tanaman Obat (SIMANTAB). Sistem ini turut diluncurkan pada Forum Cabai Nasional 2024.
Peluncuran SIMANTAB diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pemantauan dan pengelolaan pasokan sayuran serta tanaman obat, serta membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik terkait stabilitas pasokan.
“SIMANTAB ini merupakan digitalisasi dari Early Warning System (EWS), sehingga data dapat diakses lebih mudah dan akurat,” jelas Ketua Kelompok Sayuran Buah, Mutiara Sari,selaku penanggung jawab SIMANTAB.