Produktivitas Bawang Putih Temanggung Tembus 14 Ton Per Hektare

0

 

Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto mendampingi Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Haerul Saleh melakukan panen perdana bawang putih varietas Lumbu Kuning di Desa Kruwisan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.

Hasil ubinan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan petugas penyuluh setempat menghasilkan produktivitas panen rata-rata 14 ton per hektare. Sementara produktivitas rerata nasional saat ini baru mencapai 7,35 ton per hektare.

Prihasto menyampaikan, upaya peningkatan produktivitas bawang putih di Kabupaten Temanggung harus terus diupayakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Sesuai arahan Pak Menteri, kita harus meningkatkan produksi bawang putih di Kabupaten Temanggung, sebab Temanggung ini adalah sentra utama Bawang Putih,” ujar Hasto.

Menurut Prihasto, bawang putih lokal memiliki keunggulan aroma yang lebih kuat dibanding bawang putih impor. Beberapa varietas bawang putih lokal yang banyak dikembangkan diantaranya Lumbu Hijau, Lumbu Kuning, Lumbu Putih, Tawangmangu Baru, Berkah, Jangkiriah Adro dan Sangga Sembalun.

“Pengembangannya bisa melalui skema APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) swadaya maupun wajib tanam dan produksi oleh importir. Semuanya kita dorong,” jelas Prihasto.

Sentra bawang putih di kabupaten Temanggung berada di 12 kecamatan dengan potensi lahan sekitar 10.000 hektare. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun 2023 luas area tanam bawang putih di Temanggung
mencapai 1.664 hektare.

Dengan didukung kesuburan tanah dan sumber daya air yang melimpah, Kabupaten Temanggung menjadi sentra penghasil bawang putih terbesar di Indonesia.

Para petani di beberapa desa seperti Kruwisan dan Petarangan di Kecamatan Kledung bahkan rutin menanam tidak kurang dari 500 hektare setiap tahunnya.

Di tempat yang sama, Haerul menyebut, kunjungan kerja ini merupakan rangkaian dari kegiatan supervisi BPK RI terhadap upaya peningkatan produksi bawang putih yang terus digencarkan Kementan.

“Kami apresiasi upaya Kementan, tapi pemerintah harus serius dalam meningkatkan produksi bawang putih di dalam negeri. Gunakan anggaran dengan baik, uang negara harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” ujar Haerul.

Siswanto, petani bawang putih asal Kecamatan Bansari Temanggung, menyebut harga bawang putih basah di tingkat petani saat ini di kisaran Rp 9.000 per kg, sedangkan untuk yang siap konsumsi Rp 20.000 per kg.

Sementara itu untuk benih antara Rp 40.000 hingga Rp 45.000 per kg. Siswanto mengaku menyambut baik upaya pemerintah untuk mensejahterakan petani bawang putih di dalam negeri.

“Temanggung siap menjadi penyangga nasional kebutuhan bawang putih. Untuk meningkatkan produksi pertanian, penting untuk adanya dukungan dan sinergi antara pemerintah dan petani dalam meningkatkan produksi pertanian di daerah tersebut,” jelas Siswanto.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini