Forwatan dan Tiga Asosiasi Hilir Sawit Santuni Ratusan Yatim Piatu

0
Ratusan bantuan ini diserahkan kepada tiga yayasan yatim piatu dan pesantren yang tersebar di Jakarta, Bogor, dan Depok.

Selama empat tahun berturut-turut, Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) dipercaya oleh tiga asosiasi hilir sawit untuk membagikan bantuan sosial kepada pesantren dan yayasan yatim piatu, sebagai wujud kepedulian terhadap sesama sekaligus ajang promosi produk turunan sawit.

Ketiga asosiasi tersebut adalah Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN), dan Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI).

Bantuan sembako yang diberikan sangatlah beragam, antara lain minyak goreng dan makanan yang mengandung produk turunan sawit. Ratusan bantuan ini diserahkan kepada tiga yayasan yatim piatu dan pesantren yang tersebar di Jakarta, Bogor, dan Depok.

Simbolisasi penyerahan bantuan dilakukan di Panti Asuhan Riyadhush Sholihin Kebayunan, Depok, Jawa Barat, Jumat (21 Maret 2025). Bantuan juga diserahkan ke lembaga lain yaitu Pesantren Yatim dan Dhuafa Assa’adah (Jakarta Selatan) dan Dompet Yatim&Dhuafa (Depok).

Hadir dalam kegiatan penyerahan ini antara lain pengurus Forwatan yaitu Ibnu Yuwono Nugroho (Ketua), Beledug Bantolo (Sekjen), Qayuum Amri (Wakil Ketua) beserta Juni Armanto dan Suharno sebagai Dewan Pakar Forwatan.

Sementara itu, jajaran asosiasi hilir sawit diwakili oleh Dinna (Apolin) dan Via (Aprobi). Bantuan ini diterima oleh KH. Bahruddin, Pengelola Panti Asuhan Riyadhush Sholihin Kebayunan bersama 60 santrinya.

Ketua Forwatan, Yuwono Ibnu Nugroho dalam sambutannya menjelaskan, Indonesia menerima banyak manfaat dari penggunaan sawit untuk kebutuhan pangan dan energi. Saat ini, terdapat 158 jenis produk turunan yang telah dihasilkan Indonesia sebagai produsen sawit terbesar di Indonesia.

“Di hadapan pak kyai dan adek-adek santri ini, ada banyak produk yang menggunakan minyak sawit. Semua produk tersebut menjadi bagian dari kehidupan masyarakat dan mendukung kebutuhan sehari-hari. Jadi produk turunan sawit berkontribusi bagi perekonomian negara dan ekspor,” ujar Ibnu.

Merujuk data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Pada tahun 2023, nilai ekonomi industri kelapa sawit diperkirakan sekitar Rp. 750 Triliun (3,5 persen PDB Nasional tahun 2023).

Sektor ini menyumbang devisa ekspor hingga USD28,45 miliar yang setara dengan Rp 455 Triliun. Selanjutnya, nilai ekspor yang sedemikian besar ini didominasi oleh produk turunan kelapa sawit, dimana sekitar 93,5 persen volume ekspor merupakan produk olahan minyak sawit.

Ibnu, yang juga lulusan Universitas Pembangunan Nasional ini menjelaskan bahwa kegiatan bakti sosial ini juga bertujuan untuk memperkenalkan manfaat produk turunan sawit kepada masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan isu-isu negatif yang beredar mengenai sawit bisa dicegah. Saat ini, banyak informasi hoaks tentang sawit yang tersebar di masyarakat dengan tujuan menumbuhkan kebencian terhadap produk sawit

“Di sinilah peranan Forwatan mencegah beredarnya informasi hoaks dan negatif yang dapat mengganggu sektor industri hilir sawit. Jadi kami tegaskan bahwa sawit adalah produk asli Indonesia yang bermanfaat bagi bangsa ini,” tegas Ibnu.

Di tempat terpisah, Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang telah dijalankan ini karena menunjukkan kontribusi dan manfaat positif produk hilir sawit bagi masyarakat.

Selama ini, kata dia, Forwatan menjadi partner bagi asosiasi hilir sawit untuk mendistribusikan bantuan sosial.

“Kami mendukung program hilirisasi Presiden Prabowo sesuai dengan cita-cita beliau. Oleh karena itu, harapan kami, semoga Bapak Presiden dapat memberikan kepastian regulasi agar industri hilir semakin meningkat kinerjanya dan semakin berperan bagi Indonesia,” pungkas dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini