Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman melanjutkan meninjau pompanisasi di Desa Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/6).
Hal ini sebagai langkah antisipasi kemungkinan kekeringan dalam jangka, seperti yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Menurut BMKG, Juli, Agustus, September dan Oktober, sehingga ini bisa diantisipasi dengan pompanisasi di semua provinsi, agar produktivitas kita tidak turun,” ujar Jokowi.
Tak hanya di Jawa Tengah, pemerintah juga telah mendistribusikan mesin pompa ke seluruh provinsi di Indonesia. Totalnya sudah 25.000 dari rencana 75.000 unit pompa.
Khusus Jawa Tengah, kata Jokowi, pihaknya telah memberikan jatah pompa air sebanyak 4.300 unit dengan jenis 8,5 PK dan 18 PK.
“Kalau di Jawa Tengah, dari total 4.300 pompa, nanti kita harapkan produktivitas kita akan tambah 1,3 juta ton, dari total 8,9 juta ton ditambah 1,3 juta ton, sehingga produktivitasnya naik,” kata dia.
Program pompanisasi ini ditargetkan dapat mendukung aktivitas produksi petani di lapangan, untuk beberapa wilayah yang tadinya hanya dapat menanam satu kali dalam setahun, diharapkan dapat ditingkatkan menjadi dua atau tiga kali dalam setahun.
“Sebagai contoh, di Kabupaten Semarang, pompa satu ini bisa mengairi 77 hektare, yang sebelumnya ada yang panen satu kali nanti bisa menjadi dua kali, yang sudah di sini tadi, dua kali bisa menjadi tiga kali,” papar Jokowi.
Di lokasi yang sama, Mentan Amran menyebut, pendistribusian mesin pompa secara nasional telah berjalan hingga 70 – 80Â persen.
“Tahap pertama 25.000, berikutnya akan ada lagi. Jadi, kami terget pompanisasi ini bisa mengcover hingga 1 juta hektare, kalau ini bisa kita cover, kita pasti bisa meningkatkan produksi dan menekan impor,” jelas Mentan Amran.
Sebagai informasi, bantuan pompa air Kabupaten Semarang tahun ini berjumlah 47 unit, dengan potensi luas sawah tadah hujan di Kabupaten Semarang seluas 5.318 hektare. Pompanisasi berpotensi meningkatkan produksi sebesar 26.590 ton atau naik 18.64Â persen dari tahun 2023.
Selain bantuan pompa, Kabupaten Semarang tercatat mendapat bantuan alat mesin pertanian lain berupa traktor roda 4 sejumlah 1 unit senilai Rp 3,8 miliar dan bantuan traktor roda 2 sejumlah 31 unit.