
Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menerima kunjungan Menteri Pertanian Chile, Esteban Valenzuela Van Treek, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (19/5).
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri membahas berbagai peluang kerja sama, terutama dalam bidang pertukaran informasi dan teknologi pertanian, khususnya water management (pengelolaan air).
Mentan Amran, mengungkapkan, Chile memiliki pengalaman penting dalam menghadapi tantangan kekeringan yang berlangsung selama 14 tahun akibat fenomena El Nino dan perubahan iklim.
“Chile punya pengalaman paling penting adalah 14 tahun kekeringan juga seperti kita, El Nino. Sehingga, dia tangguh dalam water management. Nah, ini kita harus tukar-menukar informasi,” kata Mentan Amran.
Dia menambahkan, Indonesia sangat terbuka untuk menjalin kerja sama dengan Chile, khususnya dalam pengelolaan air, untuk mengatasi tantangan serupa yang dihadapi kedua negara.
“Kami akan membuka diri untuk kerja sama,” kata Mentan Amran.
Selain membahas teknologi pengelolaan air, Mentan Amran juga mengungkapkan rencana untuk mendatangkan sapi dari Chile, yang memiliki kemampuan produksi susu mencapai 30 liter per ekor per hari.
Mentan Amran menjelaskan, produksi susu dalam negeri saat ini rata-rata hanya sekitar 20 liter per ekor per hari. Dengan mendatangkan sapi perah dari Chile, dia meyakini produksi susu nasional akan terdongkrak secara signifikan.
“Nanti kita kerja sama, dan ini sangat menarik karena kita import susu 3,8 juta ton per tahun,” ujar Mentan Amran.
Lebih lanjut, Amran mengungkapkan, negara Amerika Selatan itu sebelumnya juga telah mengekspor sapi perah terebut ke Malaysia.
“Jadi, sapi ini akan kita kembangkan di Indonesia. Kita kan beras sudah lumayan, jagung sudah lumayan,” tutur Mentan Amran.
Selain membahas impor, Mentan Amran juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan perdagangan dengan meningkatkan ekspor produk unggulan Indonesia, seperti minyak sawit (palm oil), ke pasar Chile.
“Hampir lupa, palm oil. Palm oil kita ekspor, tingkatkan ekspor ke sana. Tetapi kentang dia kita impor. Tetapi, kita melihat nanti produksi dalam negeri dulu,” pungkas Mentan Amran





























