Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa petani Indonesia turut berkontribusi dalam menurunkan harga beras di pasar global.
Pernyataan ini disampaikan Mentan Amran dalam konferensi pers usai menerima kunjungan Duta Besar Belanda dan Yordania di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Rabu (15/5).
Menurut Mentan, harga beras dunia sempat menyentuh angka 460 dolar AS per ton, terutama saat Indonesia masih mengimpor beras. Namun, seiring dengan meningkatnya produksi beras dalam negeri, harga global menurun menjadi sekitar 390 dolar AS per ton.
“Dulu harganya 460 dolar per ton ketika kita masih banyak mengimpor. Sekarang, saat kita tidak mengimpor, harga turun menjadi 390 dolar per ton. Artinya, Indonesia memiliki pengaruh terhadap harga beras dunia,” ujar Mentan Amran.
Mentan Amran menambahkan, kondisi ini menunjukkan bahwa petani Indonesia tidak hanya berjasa bagi ketahanan pangan nasional, tapi juga berkontribusi meringankan beban konsumen beras di seluruh dunia.
“Jadi petani Indonesia berjasa pada konsumen beras dunia. Logis kan? Petani Indonesia berkontribusi pada demand beras atau yang konsumsi beras dunia. Karena menurunkan harga,” tutur Mentan Amran.
Pemilik Tiran Group mencontohkan kondisi dua tahun terakhir saat Indonesia masih mengimpor beras dalam jumlah besar.
“Dulu kita impor cukup besar, terutama dua tahun terakhir. Tapi sekarang, kalau kita tidak impor, stok dunia kan jadi lebih banyak. Maka harga turun. Berarti, petani adalah pahlawan pangan kita sekarang,” kata dia.
Lebih lanjut, Mentan menyampaikan bahwa pada tahun ini, Indonesia berkomitmen untuk tidak melakukan impor beras dari negara mana pun. Hal ini didasarkan pada kondisi stok beras nasional yang dikuasai pemerintah, yang telah mencapai 3,7 juta ton.
Mentan Amran juga memproyeksikan bahwa jumlah tersebut dapat meningkat hingga 4 juta ton pada akhir Mei 2025, seiring dengan terus meningkatnya penyerapan gabah oleh Perum Bulog.
“Mudah-mudahan 20 hari, 15 hari sudah 4 juta ton. Tinggal 300. Kalau 20-30 ribu ton per hari, ya 10-20 hari sudah 4 juta ton. Dan itu kebahagiaan kita semua,” pungkas Mentan Amran.