Menjelang akhir Juli 2024, harga bahan pangan menunjukkan kestabilan, berkat peningkatan stok yang terjadi di pasaran.
Dalam kegiatan monitoring harga dan keamanan pangan di Pasar Rau, Serang, Banten pada 30 Juli, Inspektur Badan Pangan Nasional (Bapanas) M. Imron Rosjidi menjelaskan bahwa peningkatan stok pangan berkontribusi pada stabilitas harga di Kota Serang.
“Dari hasil monitoring, stok pangan secara umum stabil dan aman. Meski beberapa bahan pangan seperti cabai dan minyak goreng masih mengalami kenaikan harga karena stok yang menurun, secara keseluruhan harga cenderung stabil atau bahkan turun berkat panen yang melimpah di beberapa daerah,” terang Imron.
Seorang pedagang beras di Pasar Rau, Lutfi, mengungkapkan bahwa ia terpaksa menurunkan harga Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) untuk bersaing dengan beras medium lainnya.
Dalam beberapa kesempatan, Lutfi menjual Beras SPHP dengan harga Rp 60.000 untuk 5 kg, dan kadang-kadang bahkan menurunkannya menjadi Rp 58.000 untuk bersaing dengan beras premium dan medium.
“Karena panen melimpah, harga beras sudah mulai turun. Sekarang, beras SPHP yang saya jual seharga 60 ribu saja kurang laku, jadi kadang saya turunkan lagi jadi 58 ribu,” jelas Lutfi.
Imron menambahkan bahwa kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari upaya Bapanas untuk memastikan bahwa kondisi di lapangan sesuai dengan laporan yang diterima melalui Panel Harga Pangan. Laporan tersebut dicocokkan dengan kondisi riil untuk memastikan keakuratannya sebelum dilaporkan kepada Kepala Bapanas.
Bapanas memastikan bahwa data dari Panel Harga Pangan, yang diinput setiap hari oleh lebih dari 500 enumerator di seluruh pasar, valid dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan pangan.
“Tim kami, yang dipimpin oleh Pak Arief Prasetyo Adi, terus mendorong kami untuk turun ke lapangan untuk memantau kondisi riil, memastikan kepatuhan terhadap ketentuan harga dan keamanan pangan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, hasil uji keamanan pangan menunjukkan bahwa seluruh bahan pangan di Pasar Rau bebas dari formalin dan pestisida. Produk-produk seperti daging ayam ras, ikan kembung, cabai, bawang, tomat, sayur, dan berbagai produk hortikultura lainnya dipastikan aman untuk dikonsumsi.
“Dari monitoring hari ini, semua bahan pangan yang diuji, termasuk cabai dari Jawa Tengah, dinyatakan negatif dari formalin dan pestisida,” kata Imron.
Penyidik Madya Tindak Pidana Ekonomi Khusus Satgas Pangan Polri, Kombes Pol Teddy Suhendyawan Syarif, juga memberikan apresiasi terhadap tingkat kepatuhan pelaku usaha di Pasar Rau, yang tidak menunjukkan adanya pelanggaran terkait pengoplosan atau penggunaan bahan berbahaya.
“Monitoring kami terus dilakukan, dan sejauh ini tidak ada temuan pelanggaran. Semua pelaku usaha mematuhi regulasi yang berlaku,” tambah Teddy.
Hadir dalam kegiatan tersebut Plt Kepala Dinas Pangan Provinsi Banten Agus Supriyadi, Tim Pengawasan Keamanan Pangan Dinas Pangan Segar Kota Serang, dan Kepala Cabang Perum Bulog Kota Serang Johan Wahyudi.