Implementasi B50 Masih Dikaji

0
biodiesel aprobi
Ilustrasi biodiesel. (Foto: Ist)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, implementasikan biodiesel 50 persen (B50) masih dalam tahap kajian.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi seusai mengikuti rapat pimpinan (rapim) bersama Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di Jakarta, Selasa.

“Saya menyampaikan bahwa kita sudah melakukan kajian B50 dimana kemarin kan Pak Menteri Pertanian (Mentan) juga sudah soft launching untuk B50 ya waktu di Batulicin,” kata Eniya dalam keterangannya diterima.

Eniya menyebutkan, selain B50, pihaknya juga sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk meningkatkan campuran biodiesel hingga B60.

“Tadi diarahkan untuk bukan hanya B50 saja, bisa juga ke B60 begitu. Nah, ini perlu kajian, memang kajian teknis harus ada. Jadi, kajian teknis performa di engine itu yang paling penting,” kata dia.

Mandatori B40

Di tempat yang sama, Eniya juga menyampaikan, pemerintah akan mulai memberlakukan kebijakan mandatori B40 mulai 1 Januari 2025.

“Kita lagi mempersiapkan B40 untuk mandatori ya. Mandatori nanti saya keluarkan Insyaallah ini sudah settle di 1 Januari 2025,” ungkap Eniya.

Alumnus Waseda University di Jepang ini menggarisbawahi pentingnya persiapan yang matang dalam berbagai aspek, seperti pelabuhan, pengiriman, dan logistik.

“Industri harus mempersiapkan ini, investasi akan butuh modal juga. Nah, ini kita kasih waktu untuk persiapan sampai dengan Desember 2024,” pungkas Eniya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini