Implementasi Bursa CPO Perkuat Tata Kelola Perdagangan CPO

0
Ilustrasi minyak goreng

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan (Kementan) berkomitmen terus mendorong implementasi bursa minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia.

Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita mengatakan implementasi Bursa CPO ini sangat penting untuk memperkuat tata kelola perdagangan minyak sawit Indonesia serta peningkatan nilai perdagangan.

“Bursa CPO Indonesia telah diresmikan Menteri Perdagangan pada Oktober 2023. Terobosan ini merupakan inisiatif Bappebti dan disusun dengan berkolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan kelapa sawit Indonesia melalui beberapa forum diskusi dan konsultasi publik,” ujar Olvy.

Hal ini Olvy sampaikan pada kegiatan Literasi Bursa CPO Indonesia, yang mengangkat tema “Kupas Tuntas Bursa CPO Indonesia” di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/5).

Menurut Olvy, salah satu tujuan didirikannya bursa CPO adalah untuk mengupayakan penguatan tata kelola perdagangan CPO Indonesia melalui pembentukan harga acuan yang adil, transparan, akuntabel, dan secara waktu nyata.

“Ini adalah inisiatif mulia bagi pengembangan komoditas strategis Indonesia, khususnya CPO,” kata Olvy.

Bursa CPO Indonesia dibangun berlandaskan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK).

Undang-undang tersebut mengamanatkan pemerintah untuk membentuk price discovery, sehingga tercipta harga acuan komoditas yang transparan melalui bursa berjangka.

Hal tersebut juga diperkuat dengan Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 7 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pelaksanaan Perdagangan Pasar Fisik Minyak Sawit Mentah di Bursa Berjangka dan Peraturan Tata Tertib (PTT) sebagai Pedoman Teknisnya.

“Kebijakan perdagangan CPO melalui bursa CPO Indonesia bersifat sukarela dan untuk pasar dalam negeri. Namun, dalam perkembangannya tentu harus mampu mendorong penguatan ekspor komoditas CPO di pasar global,” ujar Olvy.

Dalam implementasi bursa CPO, lanjut Olvy, pemerintah sangat mempertimbangkan beragam kepentingan dan kebutuhan seluruh pihak terkait. Untuk itu, Bappebti mengimbau bursa agar independen, transparan, dan memenuhi ketentuan Bappebti.

Olvy berharap, seluruh pelaku usaha berperan aktif, baik sebagai pembeli maupun penjual dalam perdagangan di bursa CPO.

“Hal ini untuk mendorong terciptanya transaksi yang liquid sehingga mumpuni untuk menjadi harga acuan dan kita tidak lagi berkiblat pada harga CPO Rotterdam, bursa Malaysia, atau lembaga lain yang tidak diatur pemerintah,” imbuh Olvy.

Di tempat yang sama, Direktur Bursa CPO Indonesia (PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia/ICDX), Yogieandy Saputra berkomitmen menjalankan peran dan fungsinya sebagai bursa yang telah ditunjuk pemerintah.

Bursa juga berkomitmen untuk terus meningkatkan peran aktif pelaku usaha agar bertransaksi di bursa CPO Indonesia.

“ICDX siap menjalankan inisiatif pemerintah demi terbentuknya kedaulatan perdagangan CPO di Indonesia. Sebagai bursa yang diberikan mandat untuk menjalankan perdagangan pasar fisik CPO melalui bursa, ICDX akan secara konsisten dan aktif menjalankan sosialisasi serta literasi kepada pelaku usaha di berbagai daerah yang menjadi sentra perkebunan kelapa sawit,” ujar Yogieandy.

Kolaborasi antara Bappebti, bursa CPO Indonesia, dan asosiasi di bidang kepala sawit tentunya menjadi kunci dalam penguatan literasi kepada pelaku usaha CPO di Indonesia. Kolaborasi juga sangat diperlukan untuk penguatan regulasi dalam rangka penyempurnaan peraturan yang telah disusun.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Manurung menyampaikan, kehadiran bursa CPO Indonesia sangat bermanfaat bagi kemajuan perdagangan CPO Indonesia termasuk bagi petani di sektor hulu.

“Sejak hadirnya bursa CPO Indonesia, harga tandan buah segar mulai membaik karena mengacu pada harga di bursa. Sebelumnya, harga hampir stagnan, tidak ada perbaikan,” kata Gulat.

Meskipun inisiatif ini baru dilaksanakan, sambung Gulat, asosiasi sangat berharap implementasinya akan maksimal agar kedaulatan CPO Indonesia segera terwujud.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini