Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penanaman padi gogo di lahan perkebunan kelapa di Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
Direktur Jenderal Perkebunan, Kementan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, penanaman padi gogo dilakukan untuk mengoptimalkan lahan perkebunan kelapa dan menambah penghasilan bagi pekebun.
Dia mengatakan, penanaman ini sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman agar mengoptimalkan lahan perkebunan untuk menjaga ketahanan pangan akibat dampak perubahan iklim.
“Perkebunan punya potensi lahan perkebunan yang luas, ini harus kita optimalkan dan maksimalkan,” ujar Nur Alam saat melakukan tanam padi gogo di lahan perkebunan kelapa secara langsung, Kamis (7/3).
Nur Alam mencatat, ada potensi lahan 12 ribu hektare yang dapat ditanami padi gogo tersebar di kawasan perkebunan kelapa di wilayah Jawa Tengah.
“Kita dorong lahan perkebunan kelapa atau kelapa sawit untuk ditanam tanaman sela yaitu padi gogo. Saya juga mengajak untuk menyukseskan tumpang sari dengan menanam padi gogo sebagai langkah strategis mengantisipasi dampak El Nino,” kata dia.
Andi Nur menegaskan, kondisi iklim yang tidak menentu harus dihadapi secara sigap dan responsif. Oleh karena itu, dia berharap dukungan semua pihak untuk menyuseskan penanaman padi gogo.
“Tentu ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, butuh kolaborasi semua pihak demi perkuat ketahanan pangan dan ini hanya dapat tercapai apabila kita saling berkolaborasi dan bekerja sama,” ucap Nur Alam.
Dia mengapresiasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah dan Kelompok Tani Giriroto VI, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Kabubaten Boyolali yang telah melaksanakan penanaman padi gogo.
“Atas nama Kementan, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung gerakan tanam padi ini,” ucap Nur Alam.
Sebagai informasi, Kementan menargetkan penanaman padi gogo seluas 500 ribu hektare. Rinciannya, 300 ribu hektare di lahan kebun sawit dan 200 ribu hektare di lahan kelapa.
