KSAD akan Kerahkan Batalyon Bantu Kementan Capai Swasembada

0
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada Rapat Koordinasi Irigasi bersama Menteri Pertanian dan Menteri Pekerjaan Umum di Kantor Pusat Kementan, Kamis, 5 Desember 2024.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI, Maruli Simanjuntak akan mengerahkan Batalyon Produksi guna mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) mencapai swasembada pangan.

Demikian disampaikan Maruli seusai Rapat Koordinasi Irigasi bersama Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo di Kantor Pusat Kementan Jakarta, Kamis (5/12).

Maruli mengatakan, Batalyon Produksi ini sudah ada sejak Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan (Mentan). Tugas dari prajurit ini adalah membantu dan menyukseskan semua program pemerintah, termasuk di sektor pertanian.

“Jadi, ini mungkin para rekan media pernah mendengar bahwa Presiden waktu sejak jadi Menteri sudah menyampaikan tentang batalyon produksi. Nanti kita punya tim khusus yang terus mengelola tentang program-program pemerintah, bukan hanya pertanian, untuk bisa mendukung itu,” kata Maruli. 

Kalau kita perlu dukungan lagi, nanti prajuridnya yang akan mendukung kegiatan itu. Jadi batalyonbatalyon yang ini akan dikerahkan,” sambungnya.

Lebih lanjut, Maruli menyampaikan, pasukan ini nantinya yang akan membantu Kementan dan Kementerian PU di lapangan, terutama penguatan infrastruktur pada lahan intensifikasi maupun ekstensifikasi yang mencakup irigasi primer, sekunder, dan tersier.

Diketahui, Kementan menargetkan penguatan irigasi untuk total lahan sekitar 2,3 juta hektare, yang terdiri dari optimasi lahan (oplah) seluas 851 ribu hektare, cetak sawah seluas 500 ribu hektare, dan lahan existing seluas 1 juta hektare.

“Bagi TNI, kalau kita memperkuat kolaborasi seperti ini, saya yakin kita bisa mempercepat swasembada. Kenapa? Karena kita sudah punya catatan kerja yang sangat baik. Jadi, penguatan irigasi yang kita lakukan bersama ini saya yakin bisa mempercepat swasembada,” ujar Maruli.

Menurut Maruli, program yang ada di Kementan harus menjadi perhatian bersama karena merupakan representasi visi Presiden Prabowo Subianto untuk kedaulatan pangan. Karena itu, dia ingin swasembada yang dicanangkan dapat tercapai secara singkat.

“Jadi, penguatan irigasi yang kita lakukan bersama ini saya yakin bisa mempercepat swasembada. Dan oleh karena itu, saya berharap kita memberi perhatian untuk ketahanan pangan,” ungkap Maruli.

Sementara itu, Mentan Amran menjelaskan, pada pertemuan ini ketiga pihak bersepakat untuk membagi tugas dalam rangka mengakselerasi swasembada pangan, yang ditargerkan Prabowo bisa terwujud dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Untuk merealisasikan program ini, Kementan akan berperan dalam penyediaan sarana produksi, seperti pupuk, benih, alat dan mesin pertanian (Alsintan), serta menggerakkan petani milenial/Brigade Pangan.

Sementara itu, Kementerian PU memastikan ketersediaan air melalui penguatan infrastruktur, seperti pintu air, sumur dangkal, sumur dalam, pipanisasi, dam parit, embung, dan lainnya. Lantas, TNI berperan besar dalam pelaksanaan program dan mengawal agar akselerasi swasembasa dapat tercapai.

“Kementan bergerak menyediakan sarana produksi, kemudian Kementan PU intinya membantu menyediakan air tiga kali tanam, dan TNI motor penggerak kita di lapangan,” ungkap Mentan Amran.

Menteri kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini optimistis dengan kerja keras dan kolaborasi, ketahanan pangan Indonesia dapat dicapai.

“Kita melihat kerja keras kita selama tahun 2024 mampu meningkatkan produksi, sesuai data BPS ada peningkatan di Agustus, September, Oktober. Jadi, kita meyakini bahwa produksi dapat meningkat dengan gerakan-gerakan yang kita lakukan,” ucap dia.

Menteri PU, Dody Hanggodo mengatakan, pihaknya siap mendukung Kementan dalam menyukseskan swasembada pangan dengan mastikan ketersediaan air di lahan-lahan pertanian.

Pengusaha Indonesia asal Surabaya, Jawa Timur ini menuturkan bahwa ketersediaan air ini sangat penting, bukan hanya untuk ketahanan pangan, tetapi juga untuk mengurangi angka stunting dan juga kemiskinan.

“Jadi, fungsi utama ketersediaan air ke depan adalah untuk ketahanan pangan. Tapi jangan juga dilupakan bahwa air itu punya fungsi yang lain. Tadi Pak Kasad sudah disampaikan, kurangi stunting dan seterusnya,” ujar dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini