Kunjungan Wapres RI Tonggak Bersejarah Bagi Petani Sawit Manokwari 

0

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) menyambut baik kunjungan Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin untuk meninjau kegiatan peremajaan sawit rakyat yang sudah berhasil tertanam seluas 2.044 Ha.

Kunjungan Wapres sekaligus menyaksikan penyerahan Rekomendasi Teknis (Rekomtek) PSR dan pabrik sawit petani dari Direktur Jenderal Perkebunan kepada Koperasi Produsen Arfak Sejahtera di Kampung Wasige, Distrik Prafi, Manokwari, dari Papua Barat, Sabtu (15 Juli 2023).

Saat memberikan keterangan kepada awak media usai peninjauan, Wapres menyampaikan bahwa Program PSR ini untuk menjadikan perkebunan sawit yang sudah tidak produktif, kembali menjadi produktif.

“Sawit di daerah ini [seluas] 9000 hektar ini sudah mulai tidak produktif, karena sudah tua, kemudian dengan adanya PSR sejak 2021 ini, suatu perubahan supaya bisa produktif lagi dan hasilnya supaya besar lagi,” ujar Wapres.

Wapres pun mendukung percepatan rencana pembangunan pabrik kelapa sawit di Papua agar hasil panennya dapat diolah sendiri.

“Saya perintahkan agar dipercepat, jangan ditunda-tunda lagi,” tegas Wapres.

Dr. Gulat ME Manurung, MP, CAPO, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) mengatakan bahwa penyerahan Rekomendasi Teknis Pabrik Sawit Koperasi Petani dan PSR merupakan tonggak sejarah baru bagi perkebunan sawit petani di Papua Barat. Terkhusus pabrik sawit koperasi petani telah lama ditunggu-tunggu kehadirannya karena selama ini petani sawit menjual hasil panen kepada pabrik di luar Manokwari yang jaraknya puluhan kilometer.

Akibatnya, petani mendapatkan harga TBS (Tandan Buah Segar) sawit yang sangat rendah dan kualitas TBS akan menurun karena pengiriman buah sawit petani dari kebun sampai pabrik paling lama 2 x 24 jam, tapi dengan kondisi tersebut TBS baru dapat dikirim ke pabrik sawit sampai 4 hari.

Gulat menjelaskan kapasitas olah pabrik sawit yang akan dibangun sebesar 15 Ton TBS per jam yang dapat ditingkatkan menjadi 30 Ton TBS per jam. Dengan kapasitas pabrik sawit sebesar 15 ton per jam dengan pertimbangan kemampuan kebun sawit yang produktif untuk memasok TBS sebagai bahan bakunya.

“Jika nanti nya semua lahan Koperasi Produsen Arfak Sejahtera sudah diremajakan dan memasuki fase tanaman produktif. Nantinya, kapasitas pabrik sawit dapat ditingkatkan menjadi kapasitas 30 ton per jam,” urainya.

Adapun kebutuhan dana pembangunan pabrik sawit milik Koperasi sebesar Rp 80 miliar. Dari jumlah tersebut, BPDPKS menyiapkan dana untuk pembangunan. Kekurangannya akan dipinjam oleh Koperasi ke salah satu bank milik pemerintah melalui KUR.

Koperasi Produsen Arfak Sejahtera sedang mengikuti Program Peremajaan Sawit Rakyat yang memanfaatkan Dana Hibah dari BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) sebesar Rp 30 juta per ha. Saat ini sudah menerima Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) seluas 2.044 Ha atau senilai 60 M, dimulai tahun 2020 (252 ha), 2021 (928 ha) dan tahun 2022 (864 ha).

Koperasi Produsen Arfak Sejahtera memiliki lahan sawit seluas 9.400 Ha terdiri dari Tanaman Menghasilkan (TM) seluas 3.100 ha dan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 2.044 ha sehingga total potensi kebun sawit yang produktif seluas 5144 hektar. Sedangkan kebun sawit perlu diremajakan melalui Program PSR selanjutnya seluas 4.256 ha.

Paiki Dorteus, Ketua Koperasi Produsen Arfak Sejahtera sangat berterimakasih kepada semua pihak, terkhusus kepada Bapak Wakil Presiden, Kementerian Pertanian, BPDPKS, Bupati Manokwari, Gubernur Papua Barat dan tentunya APKASINDO yang tidak pernah Lelah mendampingi petani sawit Papua Barat untuk PSR dan pendirian PKS ini.

“Dengan segala keterbatasan kami, tanpa Bapak Ibu sekalian mustahil bagi kami untuk mendirikan pabrik sawit. Kami berjanji akan menjadikan PKS ini sebagai teladan bagi semua petani sawit sehingga akan menambah semangat saudara kami petani sawit yang tersebar dari Aceh sampai Papua,” ujar Paiki.

Koperasi Produsen Arfak Sejahtera memiliki luas perkebunan sawit sebesar 9.400 Ha yang tersebar di 3 kecamatan/distrik yaitu Warmare, Prafi, Masni. Perkebunan sawit ini berasal dari Pola PIR seluas 4.400 Ha, KKPA seluas 3.000 Ha dan Program Pemerintah Daerah seluas 2000 ha. Total anggota Koperasi Produsen Arfak Sejahtera ini adalah 4.998 KK dengan rata-rata kepemilikan 1,88 hektar per KK.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini