Pertanian Kini Menjanjikan, Wamentan Sudaryono Ajak Anak Muda Bertani

0
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono saat mengunjungi Business Development Services Providers (BDSP) P4S Sintario yang merupakan bagian dari Program YESS Kementerian Pertanian (Kementan) di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (5/1).

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan, sektor pertanian Indonesia kini terus bertransformasi menjadi lebih modern dan menguntungkan. Dia pun mendorong generasi muda untuk tidak ragu terjun ke dunia pertanian.

Menurut Sudaryono, Kementerian Pertanian (Kementan) siap memberikan berbagai bentuk dukungan, mulai dari metode bertani modern, teknik pengemasan, hingga pelatihan pascapanen dan perawatan tanaman.

“Di pertanian ini yang penting ada kemauan,” kata Sudaryono saat mengukuhkan Forum Nasional Petani Muda dan Forum Nasional Organisasi Kepemudaan Bidang Pertanian di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP), Ciawi, Bogor, baru-baru ini.

Sudaryono juga menjelaskan, Kementan telah meluncurkan sejumlah program strategis yang menyasar petani muda. Hingga kini, program tersebut telah menjangkau lebih dari 300 ribu anak muda di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 30 ribu di antaranya telah menjadi petani muda mandiri dan sukses.

“Banyak anak muda kita juga yang berhasil kita bina menjadi petani dan pengusaha muda. Ada yang ekspor sayur, ekspor buah, kemudian ada ekspor gula aren, gula kelapa, dan seterusnya,” kata Sudaryono.

Salah satu program unggulan yang melibatkan anak muda secara aktif adalah Brigade Pangan. Program ini dirancang untuk memberdayakan generasi muda dalam mengelola lahan pertanian secara kolektif dan produktif.

Saat ini, telah terbentuk sekitar 1.770 Brigade Pangan di luar Jawa, dengan setiap kelompok beranggotakan 15 orang dan mengelola sekitar 200 hektare lahan. Pendapatan yang dihasilkan para petani muda ini bisa mencapai Rp10-20 juta per bulan per orang.

“Kita sudah bentuk sekitar 1.770 Brigade Pangan di luar Jawa. Satu kelompok terdiri dari 15 orang, dan bisa mengelola 200 hektare. Penghasilannya bisa sampai Rp 10-20 juta per bulan per orang. Ini bukan gaji dari negara, tapi hasil dari pengolahan lahan mereka dengan skema bagi hasil dan seterusnya,” tutur dia.

Dia pun berharap forum ini akan menjadi wadah strategis bagi pemuda untuk berkolaborasi, mempercepat transfer pengetahuan, dan mendorong terciptanya ekosistem pertanian modern di Indonesia yang digerakkan oleh inovasi dan kreativitas anak muda.

Dengan demikian, masa depan pertanian Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan akan terwujud melalui peran aktif dan kolaborasi anak muda di seluruh Indonesia.

“Kita ingin lahirkan lebih banyak petani dan pengusaha muda yang bisa menjadi motor penggerak pertanian,” imbuh Ketua Umum DPP Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini