Kementan Genjot Realisasi Program PAT di Riau

0
Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman, selaku Pj PAT Provinsi Riau, turun langsung ke lapangan bersama tim dari Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten, Kodim, Camat, Kepala Desa, dan kelompok tani untuk mempercepat realisasi program PAT. (Foto: Ist)

Kementerian Pertanian (Kementan) mempercepat pelaksanaan Program Penambahan Areal Tanam (PAT) untuk meningkatkan produktivitas padi dan ketahanan pangan nasional di tengah krisis pangan akibat El Nino.

Dengan fokus pada distribusi pompa air dan optimalisasi lahan, Kementan berupaya mengatasi tantangan kekeringan yang berdampak pada produksi pertanian di berbagai wilayah, termasuk Riau.

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman, selaku Pj PAT Provinsi Riau, turun langsung ke lapangan bersama tim dari Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten, Kodim, Camat, Kepala Desa, dan kelompok tani untuk mempercepat realisasi Program PAT melalui pemanfaatan pompanisasi bantuan APBN.

Menurut Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) 297 Tahun 2024, kegiatan PAT di Provinsi Riau mencakup lahan seluas 39.005 hektare, terdiri dari optimalisasi lahan (oplah) 3.336 hektare, pompanisasi 18.557 hektare, dan Padi Gogo 17.112 hektare.

“Realisasi Program PAT di Provinsi Riau hingga 13 Agustus 2024 telah mencapai 12.959 hektare, atau sekitar 33,23 persen dari target. Rinciannya meliputi 922 hektare untuk PAT Oplah (27,63 persen) dan 11.036,02 hektare untuk PAT pompa (59,47 persen),” kata Liferdi saat di lokasi, Selasa (13/8).

Liferdi mengungkapkan bahwa terdapat kendala pada PAT padi gogo, yang baru mencapai 216,65 hektare (1,27 persen) dari target 17.112 hektare.

“Kami memperkirakan hanya 12 persen yang akan tercapai hingga akhir September karena lahan tersedia hanya 2.000 hektare dan benih belum tersedia,” tutur Liferdi.

Liferdi merinci, distribusi pompa mencapai 240 unit, dengan tambahan pompa dari dana Anggaran Belanja Tambahan (ABT) sebanyak 108 unit yang sudah terdistribusi, sementara sisa usulan 225 unit masih dalam proses pengadaan.

“Total pompa yang sudah terpasang di Provinsi Riau mencapai 348 unit. Semua instansi terkait harus bersinergi dalam pemanfaatan pompa di lapangan agar target PAT dapat tercapai di akhir September dan keadaan darurat pangan di Indonesia dapat segera teratasi,” ujar dia.

Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Riau, Shannora Yuliasari, saat menghadiri serah terima bantuan pompa berharap dapat mendorong percepatan tanam.

“Dengan bantuan pompa sebanyak 89 unit ini, kami harapkan dapat mendorong percepatan areal tanam sekaligus meningkatkan IP 200 menjadi IP 300,” ujar Shannora saat berada di aula kantor Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Rokan Hilir, Aldi, menyampaikan bahwa target kegiatan oplah di wilayahnya seluas 1.400 hektare. Dengan rincian realisasi per 12 Agustus 166 hektare, 780 hektare di minggu ke-III dan IV Agustus, serta 620 hektare di minggu ke-I dan II September 2024.

“Sedangkan target pompanisasi seluas 4.180 hektare dengan rincian 1.331 hektare per 12 Agustus 2024, 900 hektare di akhir Agustus, dan sisanya 2.090 hektare di akhir September. Keberadaan pompa sangat membantu percepatan PAT di lahan. Terima kasih kepada Menteri Pertanian yang memberikan perhatian besar kepada Provinsi Riau, khususnya Kabupaten Rokan Hilir. Bantuan pompa akan dipastikan dan terpasang di lokasi tanam,” terang Aldi.

Untuk diketahui, Kabupaten Rokan Hilir telah mengusulkan pompa air sebanyak 410 unit, telah diterima dan didistribusikan sebanyak 103 unit. Pompa yang diterima ini merupakan bagian dari program pompanisasi Kementerian Pertanian.

Ketua Gapoktan Sinar Tani, Marna, mengatakan sangat terbantu dengan bantuan pompa ini. Terutama menghadapi musim kemarau di mana pasokan air sangat krusial.

“Kami selaku petani sedikit kesulitan dengan kondisi terbatasnya pertanaman padi dikarenakan kurangnya pasokan air. Luas lahan pertanaman padi di daerah kami seluas 600 hektare, bantuan pompa ini sangat membantu kami. Semoga dengan bantuan pompa ini kami bisa meningkatkan IP,” harapnya.

Desa Rokan Baru Pesisir Kecamatan Pekaitan memiliki 15 kelompok tani dengan jumlah anggota 484 orang dan luas lahan sawah 600 hektare telah mendapat bantuan pompa sebanyak 20 unit. Saat ini, setelah menerima pompa, sekitar 80 persen petani sudah mulai menanam. Diperkirakan pada minggu ke-3 bulan Agustus, lahan sawah sudah tertanam semua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini