
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menyampaikan keluhan langsung kepada Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka terkait anjloknya harga gula petani yang belakangan ini berada di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar Rp 14.500 per kilogram.
Keluhan tersebut disampaikan Ketua Umum APTRI, Soemitro Samadikoen, dalam acara Rembuk Tani Menuju Swasembada Gula Nasional yang digelar di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/7).
Soemitro mengungkapkan, dalam beberapa waktu terakhir, harga lelang gula petani terus merosot hingga berada di bawah harga pokok penjualan (HPP). Padahal sebelumnya, harga jual masih mampu menembus angka acuan tersebut.Â
Menurutnya, kondisi ini dapat menjadi penghambat serius bagi upaya pemerintah dalam mencapai target swasembada gula yang saat ini tengah didorong secara masif.
“Masalah yang kami alami sekarang, Pak, untuk mempercepat proses swasembada gula, yang pertama adalah akhir-akhir ini lelang gula petani yang biasanya di atas HPP, di mana HPP-nya Rp14.500 per kg, hari ini pedagang melelangnya, menawarnya di bawah Rp14.000 per kilogram, di bawahnya,” ungkapnya.
Untuk itu, APTRI meminta pemerintah segera turun tangan dengan menugaskan BUMN sebagai penyangga harga. Menurutnya, BUMN perlu menyerap gula petani dengan harga minimal Rp 14.500 per kg sebagai solusi jangka pendek sambil menunggu harga pasar kembali stabil.
“Kami berharap pemerintah turun tangan dengan menunjuk BUMN untuk membeli sementara ini sambil menunggu pasar nanti bisa bagus dengan harga minimal Rp 14.000 per kg dan itu untuk gula seluruh petani bukan gulanya BUMN saja,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Soemitro juga menyampaikan apresiasi terhadap kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kini diberlakukan tanpa batas kuota. Dengan kebijakan ini, meskipun petani telah menerima pembiayaan hingga Rp500 juta, mereka tetap memiliki kesempatan untuk mengajukan pinjaman kembali.
“Terima kasih Pak Menteri (Andi Amran Sulaiman), kemarin sudah disampaikan bahwa KUR-nya bebas kuota. Artinya, setelah Rp 500 juta, petani masih bisa pinjam lagi,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Mentan Amran menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 1,5 triliun melalui BUMN IDFood untuk menyerap produksi petani dengan harga Rp 14.500 per kg.
“Pemerintah sudah siapkan anggaran melalui BUMN, IDFood Rp 1,5 triliun membeli Gula Petani yang ada sekarang. Itu tolong jangan dijual di bawah harga standar, itu perintah Bapak Presiden dan Wakil Presiden,” tegasnya.





























