Serapan Jagung Bulog Melejit 16 Ribu Ton

0
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin 16 Desember 2024. (Foto: Bapanas)

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, realisasi penyerapan jagung dalam negeri yang dilakukan Perum Bulog telah melejit hingga 16 ribu ton hanya dalam waktu satu bulan.

Menurut orang nomor satu di Bapanas itu, salah satu faktor ungkitnya adalah keterlibatan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang turut menyokong pasokan untuk stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) Bulog.

“Hari ini merupakan bukti kolaborasi nyata pemerintah dengan Polri untuk penguatan stok CJP yang bersumber dari hasil petani kita sendiri. Bahkan dalam sebulan ini Bulog berhasil menyerap total 16 ribu ton. Tentu ini salah satunya karena andil dibantu oleh Bapak Kapolri beserta jajaran,” ujar Arief selepas mengikuti ‘Tanam Raya Jagung Kuartal IV’ di Desa Bantar Panjang, Tangerang, Banten pada Rabu (8/10).

Adapun dalam pantauan Bapanas, per 8 September realisasi pengadaan jagung dalam negeri masih berada di angka 68 ribu ton. Kemudian per 8 Oktober telah melejit hingga mencapai 84,1 ribu ton atau naik 23,6 persen hanya dalam rentang 1 bulan saja. Capaian ini tentu menandakan pergerakan yang positif dan signifikan menimbang produksi bulanan jagung diperkirakan menurun dari September ke Oktober.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi produksi jagung kadar air 14 persen Januari sampai November 2025 dapat mencapai 15,25 juta ton. Ini melebihi 1,19 juta ton dibandingkan periode sama di 2024 yang kala itu berada di angka 14,06 juta ton. Sementara secara bulanan, produksi di September 2025 di 1,28 juta ton dan mulai menurun di Oktober 2025 di 1,24 juta ton. Namun dapat kembali naik di November 2025 di 1,31 juta ton.

“Kemudian tadi Mas Wapres Gibran berpesan untuk terus memperhatikan kesinambungan petani jagung lokal. Ini memang sangat penting agar hasil panen mereka tetap terserap. Semisal spesifikasi produknya belum sesuai, pemerintah harus melakukan pendampingan kepada petani jagung kita,” kata Arief.

Terkait itu, perkembangan indeks Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP), dalam laporan BPS menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Di September 2025, indeks NTPP meraih titik kulminasi sepanjang 2025 ini di angka 113,95. Ini menjadi indeks NTPP tertinggi sejak April 2024. Kenaikan ini disebut andil dari kelompok padi sebesar 0,09 persen dan kelompok palawija, termasuk jagung, sebesar 1,10 persen.

“Prinsip CJP kita itu kan dari petani Indonesia, kemudian untuk peternak unggas Indonesia. Pada saat harga jagung di peternak bergejolak, itu waktunya stok CJP pemerintah gelontorkan untuk mengatasi itu. Jadi kualitas stok CJP kita harus baik, supaya peternak unggas juga bisa memberikan telur dan daging ayam yang baik untuk masyarakat,” jelas Arief.

Untuk diketahui, CJP dapat dipergunakan untuk pelaksanaan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui penugasan NFA ke Bulog. Ini telah dilaksanakan sejak tahun 2023 dengan realisasi penyaluran SPHP jagung pakan sebanyak 27,6 ribu ton dan realisasi di 2024 mencapai 275,5 ribu ton.

Untuk SPHP jagung pakan di 2025 sedang berjalan. Sasarannya kepada 2.109 peternak di 16 provinsi dengan target salur sebanyak 52,4 ribu ton. Harga yang diberlakukan dalam SPHP jagung ini adalah Rp 5.000 per kilogram (kg) untuk pengambilan di gudang Bulog dan maksimal Rp 5.500 per kg sampai di tingkat peternak. Bapanas telah menyiapkan anggaran Rp 78,6 miliar sebagai subsidi harga bagi Bulog.

Keberpihakan pemerintah terhadap produsen pangan pokok dalam negeri juga disampaikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Dalam sambutannya, dirinya meminta Bulog untuk terus meningkatkan serapan jagung dan meminta agar peningkatan produksi dapat memberikan impak positif bagi petani.

“Saya pesan ini, Bapak Ibu semua, masalah offtaker, ini saya harap nanti ke depan Bulog bisa lebih banyak inovasi, terobosan-terobosan untuk meningkatkan serapan. Spesifikasi hasil panen yang mungkin kurang sesuai, ini mohon dicarikan solusinya bersama, yang kadar airnya masih tinggi, kadar aflatoksinnya terlalu tinggi,” pinta RI-2.

“Jadi saya mohon untuk selalu dilakukan pendampingan (petani), pelatihan, berikan akses, dan saya yakin ini bisa diselesaikan kalau keroyokan seperti ini semua. Untuk total produksi jagung yang sudah mencapai 2,8 juta ton untuk kuartal ketiga, ini saya harap bukan hanya menjadi angka-angka di atas kertas, tapi impaknya bisa dirasakan oleh para petani,” ucap Wapres Gibran.

Sementara, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan komitmennya dalam mendorong penguatan Cadangan Pangan Pemerintah, terutama jagung. Menurutnya, sebanyak 1.268 ton jagung telah diserap Bulog sebagai bentuk sinergi nyata dengan Polri.

“Peningkatan produksi juga berkontribusi terhadap penguatan cadangan pangan pemerintah. Ketersediaan pasokan yang tinggi telah membantu Bulog dalam mengoptimalkan pengadaan jagung yang hingga 6 Oktober telah mencapai 82.413 ton atau tertinggi dalam 9 tahun terakhir,” ungkap Kapolri Listyo.

“Selanjutnya, pada hari ini kami akan memberangkatkan sebanyak 1.268 ton jagung untuk diserap oleh Bulog di seluruh Indonesia, yang secara simbolis akan dilepas melalui kegiatan flag-off hari ini. Khusus Provinsi Banten memberangkatkan ke Gudang Bulog mencapai 160 ton,” tambahnya

Turut hadir dalam ‘Tanam Raya Jagung Kuartal IV’ antara lain Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Gubernur Banten Andra Soni, dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini