PT Wilmar Padi Indonesia menargetkan tahun depan akan memulai kemitraan dengan petani padi di Medan, Kuala Tanjung (Sumatera Utara), dan Palembang dengan total luas 1.000 hektare (ha).
Menurut Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia Saronto, melalui program kemitraan tersebut, pihaknya akan memberi pendampingan dalam teknik penanaman yang tepat, pengaplikasian sarana produksi pertanian, dan teknik pemanenan yang baik.
“Kami ingin menunjukkan ke petani dengan pengelolaan lahan yang baik, mereka akan memperoleh hasil yang lebih tinggi,” kata Saronto di sela panen raya di Desa Sidomakmur Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pekan lalu.
Untuk memudahkan kordinasi, program kerjasama tersebut dilakukan melalui gabungan kelompok tani (gapoktan) dan bertujuan agar ada tanggung jawab yang jelas. Perusahaan akan mensurvei calon mitra untuk memastikan kondisi lahan, seperti bebas banjir dan hama maupun penyakit.
“Ini penting karena akan mempengaruhi hasil panen,” tutur Saronto.
PT Wilmar Padi Indonesia saat ini telah menjalin kemitraan dengan kelompok tani di Ngawi dengan lahan garapan seluas 1.000 ha dan di Mojokerto 500 ha.
Program itu terbilang sukses karena petani antusias bermitra dengan perusahaan mengingat mereka memperoleh manfaat dari peningkatan produksi dan harga jual yang lebih tinggi. Dengan teknik budidaya sesuai pendampingan, petani memperoleh peningkatan rata-rata sebesar 15 persen. Sedangkan harga beli perusahaan saat ini mencapai Rp 5.000-5.200 per kilogram (kg).
Sebagai perusahaan yang bergerak di agribisnis, pihaknya memiliki visi berperan aktif ikut membangun dan memajukan pertanian di Indonesia, dengan fokus pada sinergi dan integrasi dalam memberdayakan petani secara berkelanjutan.
Hal itu dilakukan melalui peningkatkan produktivitas hasil panen padi dengan pendekatan teknologi pemupukan yang berimbang, dan menyerap hasil panen petani secara langsung dengan harga yang bersaing.
Panen Raya yang dilaksanakan di areal kemitraan PT Wilmar Nabati Indonesia 26 Juli lalu itu dihadiri Bupati, Kapolres, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan jajaranan kepala dinas, serta anggota kelompok Tani Kabupaten Ngawi. Acara berjalan lancar dan diiringi tarian serta gamelan kelompok seni Ngawi.
Program kemitraan tersebut merupakan salah satu upaya mendukung program pemerintah swasembada pangan (beras).
Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi bahwa pengembangan benih padi sangat penting dalam rangka meningkatkan produksi padi nasional, sehingga Indonesia sebagai negera besar mampu menguatkan sektor pangan agar terhindar dari kemungkinan adanya krisis pangan global.