Barantin Bersama PT Pelindo Kolaborasi Perkuat Sistem Biosekuriti Hewan Ruminansia Impor

0

JAKARTA – Badan Karantina Indonesia (Barantin) dan PT Pelindo berkolaborasi untuk memperkuat sistem biosekuriti, khususnya pada pemasukan hewan ruminansia impor.

“Saat ini kebutuhan akan hewan ruminansia, khusus sapi impor masih cukup tinggi, dan sesuai dengan tusi pengawasan, kami berkolaborasi guna penguatan sistem biosekuritinya,” kata Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean saat bertemu General Manager Pelabuhan Tanjung Intan, PT Pelindo, Hapsoro Nugroho, Cilacap, Senin (18/12).

Sahat penguatan, pengawasan dan pengendalian potensi penyakit hewan harus diperkuat di ‘border’, baik di pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas. Kolaborasi antar instansi terkait sangat diperlukan, termasuk di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.

Pelabuhan yang berada di selatan pulau Jawa dan berbatasan dengan Samudra Hindia ini mampu menampung kapal berkapasitas besar dengan kedalaman -6 sd -12 MLVS. Dengan lokasi strategis ini, Pelabuhan Tanjung Intan diproyeksikan menjadi tempat pemasukan hewan ruminansia impor di Pulau Jawa.

“Dari pertimbangan strategis, baik jarak, sarana dan prasarana di Pelabuhan Tanjung Intan mencukupi, dan Karantina siap untuk mendukung proses bisnisnya,” ungkap Sahat.

Sementara itu, Hapsoro menyambut baik upaya yang dilakukan dari Barantin untuk pengembangan Instalasi Karantina Hewan (IKH) guna penguatan sistem biosekuriti perkarantinaan.

“Saya umpamakan ini bagaikan hujan di musim kemarau, pelabuhan akan kembali ramai paska masa pandemi. Kami siap mendukung penguatan IKH di Cilacap,” ujarnya.

Sebagai informasi, IKH yang berada di area pelabuhan digunakan untuk melakukan pengasingan, pengamatan dan pemeriksaan hewan asal luar negeri selama 10 hingga 14 hari. Pada masa karantina, petugas karantina akan melakukan pengamatan klinis dan pemeriksaan laboratorium yang dipersyaratkan guna memitigasi penyakit hewan.

Dengan adanya IKH dipelabuhan akan memudahkan dalam memitigasi resiko penyebaran penyakit hewan tersebut.

Pejabat Satuan Pelayanan Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Pelabuhan Tanjung Intan, Dwi Astuti menyebutkan bahwa saat ini kapasitas IKH di Pelabuhan Tanjung Intan mampu menampung 2.000 ekor sapi.

Dengan sarana dan prasarana seperti kandang, tempat isolasi dan laboratorium yang sesuai dengan standard biosekuriti.

“Ke depan, peningkatan kapasitas guna menjadikan Pelabuhan Tanjung Intan sebagai tempat pemasukan sapi impor masih sangat dimungkinan denga.n perluasan lahan,” tuturnya

Sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan arus barang dan komoditas di Pelabuhan, Barantin yang bertugas untuk menjamin kesehatan, keamanan dan kelayakan barang dan komoditas asal Hewan, Ikan dan Tumbuhan terus melakukan penguatan teknis perkarantinaan dan kolaborasi dengan instansi terkait.

Dari pertemuan ini diharapkan penguatan kapasitas IKH dapat mencapai hingga 10.000 ekor sapi, sehingga dapat efektif, baik dari sisi bisnis, maupun efektifitas tindakan karantina, sehingga mitigasi risiko dan langkah ini akan memperkuat sistem biosekuriti nasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini