Yordania Siap Impor Besar-Besaran Minyak Sawit dari Indonesia

0
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pertanian Yordania Khaled Al Henefat menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama pertanian, disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania. Dok: Ist

Pemerintah Yordania menyatakan kesiapan penuh untuk mengimpor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dalam jumlah besar dari Indonesia.

Hal ini disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman setelah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama pertanian dengan Menteri Pertanian Kerajaan Hasyimiyah Yordania, Khaled Al Henefat.

Penandatanganan MoU ini dilakukan pada acara resmi yang disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein, di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania.

“Mereka siap impor besar-besaran CPO secara maksimal,” ujar Amran, tanpa memberikan rincian mengenai volume maupun jadwal pelaksanaan impor, seperti dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (15/4).

Kerja sama ini membuka peluang ekspor besar bagi Indonesia, terutama di tengah kebijakan tarif impor 32 persen yang akan diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap Indonesia.

Selain komoditas sawit, dia juga mengungkapkan, kedua negara akan menjajaki kerja sama dalam pengembangan tanaman gandum. Salah satu langkah yang direncanakan adalah meninjau kembali lahan-lahan produktif khusus gandum di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Yang menarik adalah Yordania memiliki sistem pengelolaan air (Water manajemen) dan akan ke NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk tanam gandum,” kata Amran.

Adapun penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari rangkaian pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Hasyimiyah Yordania, yang juga mencakup penandatanganan kerja sama di bidang pertahanan, riset dan pendidikan, serta keagamaan.

Terkait sektor pertanian, kedua negara sepakat untuk memperkuat hubungan strategis melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, fasilitasi perdagangan produk, serta kolaborasi di bidang pupuk dan teknologi pertanian.

Amran menyampaikan, kesepakatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan nilai tambah sektor pertanian kedua negara.

“Indonesia berkomitmen membangun kerja sama pertanian yang saling menguntungkan. Kami menyambut baik komitmen Yordania dan percaya sinergi ini akan memperkuat sektor pertanian kita ke depan,” ujar Amran.

Kesepakatan ini ini diproyeksikan akan menjadi fondasi kerja sama jangka panjang yang tidak hanya meningkatkan hubungan diplomatik, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi petani dan pelaku usaha pertanian di Indonesia dan Yordania.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini