Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penurunan produksi beras yang bisa terjadi menjelang akhir tahun.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan hal ini dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi secara daring di YouTube Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (5/8).
Arief menyebutkan, menurut data Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras pada Agustus dan September 2024 diproyeksikan akan meningkat menjadi 2,66 juta ton dan 2,96 juta ton.
“Tetapi yang harus kita waspadai bersama tren ini tidak pernah berubah di akhir tahun,” kata Arief.
Dalam menghadapi situasi ini, dia meminta Perum Bulog untuk menyiapkan cadangan pangan pemerintah dan pelaksanaan rencana penambahan serapan dalam negeri sebesar 600 ribu ton.
“Hari ini waktunya Bulog, menyiapkan cadangan pangan pemerintah, mengeksekusi apa yang sudah kita rencanakan, utamanya adalah penambahan serapan dalam negeri 600 ribu ton,” kata dia.
Perlu diketahui, beras merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi pada Juli 2024, dengan angka year on year (YoY) mencapai 0,47 persen.