BIXI AI Debut di Sugarex 2025, BCTN Dorong Modernisasi Industri Gula Lewat Mekanisasi dan Digitalisasi

0

 

Gelaran Sugarex Indonesia 2025 di Dyandra Convention Centre, Surabaya, kembali menjadi barometer arah teknologi industri gula dan bioetanol di Indonesia.

Tahun ini, salah satu sorotan tertuju pada PT Bumi Citra Traktor Nusantara (BCTN) yang memanfaatkan pameran tersebut untuk meluncurkan BIXI AI Generation 1.0 serta menampilkan lini mesin pertanian Zoomlion Agriculture Series. Dua solusi itu diposisikan sebagai paket lengkap modernisasi, dari mekanisasi di kebun sampai tata kelola layanan purna jual berbasis digital.

Sugarex 2025 datang dengan tema “Sweetening Indonesia’s Future Through Innovation”. Tema itu menangkap kebutuhan yang selama beberapa tahun terakhir terus disuarakan kalangan industri: dorongan efisiensi dan percepatan mekanisasi untuk mendukung kenaikan produktivitas.

Industri gula nasional masih dibayangi biaya produksi yang tinggi, ketergantungan pada kerja manual, serta struktur layanan teknis yang belum sepenuhnya tertata. BCTN masuk ke celah itu dengan menawarkan dua pendekatan yang saling melengkapi.

Di area pameran, BCTN membawa traktor Zoomlion RN1104-1 berkekuatan 110 HP yang menjadi ujung tombak lini mekanisasi. Traktor ini ditampilkan bersama Rotary Ridger, Rotary Tiller, serta implement pendukung budidaya tebu lainnya.

Seluruh perangkat tersebut ditujukan untuk mempercepat proses pengolahan lahan, meningkatkan akurasi penanaman, dan menekan biaya operasional kebun. Modernisasi budidaya tebu, menurut BCTN, tak bisa lagi ditunda jika Indonesia ingin menutup kesenjangan produktivitas dengan negara produsen lain yang lebih dahulu mengandalkan mekanisasi secara menyeluruh.

Namun perhatian pengunjung tak hanya tertuju pada mesin berbodi baja. Di tengah deretan alat pertanian itu, layar digital menjadi pusat demonstrasi BIXI AI, layanan pintar yang dirancang BCTN untuk merapikan ekosistem layanan purna jual.

BIXI AI menawarkan berbagai fitur yang selama ini menjadi kendala teknis operator dan pabrik gula. Pengguna dapat memantau ketersediaan dan harga suku cadang secara real-time, menerima penawaran otomatis, hingga menghitung estimasi biaya servis sebelum pekerjaan dimulai. Sistem ini juga dilengkapi pengingat servis berbasis GPS, alokasi mekanik terdekat, serta rekomendasi unit berikut simulasi biaya operasi dan kepemilikan.

Struktur layanannya terdiri atas tiga tingkatan: Regular untuk calon pelanggan, VIP untuk pelanggan aktif, dan Privilege untuk pembeli dengan nilai transaksi terbesar. Pembagian itu dibuat agar respons layanan bisa disesuaikan dengan intensitas penggunaan dan kebutuhan tiap kategori pelanggan.

“BIXI AI Generation 1.0 akan terus berkembang menuju predictive maintenance, machine learning, dan integrasi operasional penuh untuk industri gula,” ujar David Jang, perwakilan BCTN.

Predictive maintenance—pemeliharaan berbasis prediksi—dipandang sebagai tahapan penting berikutnya bagi industri gula yang selama ini masih berkutat pada perawatan reaktif. Dengan kemampuan memprediksi kerusakan sebelum terjadi, pabrik dapat mengurangi downtime dan merencanakan perawatan secara lebih efisien.

Menurut BCTN, integrasi mekanisasi dan digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk menghadapi tantangan produktivitas, biaya, dan stabilitas pasokan. Dalam praktiknya, banyak perusahaan gula telah menempatkan mesin modern, tetapi belum memiliki sistem layanan berbasis data yang dapat memonitor performa unit secara menyeluruh.

Di sisi lain, ada juga operator yang sudah menggunakan aplikasi digital, namun masih mengandalkan alat lama yang tidak kompatibel dengan sistem pemantauan modern. BCTN mencoba menjembatani dua kutub itu dengan membawa rangkaian mesin baru sekaligus platform digital yang dapat tumbuh mengikuti kebutuhan industri.

Sugarex Indonesia 2025, yang berlangsung pada 12–13 November, menjadi panggung penting untuk memperlihatkan arah modernisasi tersebut. Pameran ini diikuti produsen alat pertanian, pengembang teknologi pabrik gula, perusahaan bioetanol, serta distributor perangkat pendukung industri.

Di tengah dinamika global tentang transisi energi dan kebutuhan peningkatan produktivitas pangan, modernisasi tebu menjadi agenda strategis yang kembali naik ke permukaan.

Untuk BCTN, kehadiran di Sugarex bukan sekadar pameran rutin. Perusahaan ini menegaskan posisinya sebagai distributor alat berat dan mesin pertanian yang mendorong mekanisasi kebun tebu lewat kemitraan dengan Zoomlion, produsen alat berat yang makin agresif memasuki pasar Asia Tenggara.

Peluncuran BIXI AI menjadi penanda bahwa modernisasi industri tidak hanya didefinisikan oleh kecanggihan mesin, tetapi juga oleh kemampuan mengelola data, memonitor kinerja, dan memberikan layanan secara lebih presisi.

Di tengah upaya Indonesia mengejar swasembada gula dan memperkuat industri bioetanol, langkah BCTN memperkenalkan kombinasi teknologi mekanisasi dan digitalisasi memberi gambaran bahwa transformasi sektor ini sedang berjalan.

Gelaran Sugarex 2025 pun menjadi ruang bagi pelaku industri untuk melihat lebih dekat bagaimana kemampuan mesin dan kecerdasan buatan mulai memainkan peran yang lebih besar dalam gula masa depan Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini