Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional Kementerian Perdagangan RI, Reza Pahlevi Chairul menutup Konferensi dan Pameran Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional (COCOTECH) ke-51 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu lalu.
Reza, yang juga menjabat sebagai alternate National Liaison Officer (NLO) Indonesia di International Coconut Community (ICC), mengumumkan 13 rekomendasi kebijakan penting yang telah disepakati oleh negara-negara anggota ICC.
Rekomendasi ini mencakup penguatan kerangka kebijakan, investasi dalam riset dan pengembangan, serta dukungan untuk praktik pertanian berkelanjutan.
Reza menegaskan bahwa rekomendasi-rekomendasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi, produktivitas, dan ekspor kelapa.
“Para pembicara di COCOTECH ke-51 telah memaparkan pendekatan berbasis keilmuan dan inovasi teknologi yang dapat meningkatkan sektor kelapa sebagai fondasi ekonomi dan kontributor praktik keberlanjutan internasional,” ungkapnya.
Rekomendasi tersebut juga mencakup peningkatan kolaborasi internasional, promosi nilai tambah dan inovasi produk, penguatan upaya konservasi plasma nutfah, serta penyelarasan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Selain itu, ada dorongan untuk program sekuestrasi karbon, promosi bioenergi berbasis kelapa, dan penggunaan teknologi digital.
“Tujuan dari rekomendasi-rekomendasi ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan, mempromosikan lingkungan berkelanjutan, dan memajukan inisiatif energi hijau di seluruh dunia,” tambah Reza.
Konferensi dan Pameran COCOTECH ke-51 juga berhasil mengamankan peluang investasi dalam Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur di Indonesia sebesar Rp 400 miliar. Selain itu, pameran ini meraup potensi transaksi mencapai USD 18 juta.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif ICC Jelfina C. Alouw mengapresiasi Kementerian Perdagangan RI yang telah berkolaborasi dengan ICC untuk menyukseskan pelaksanaan Cocotech ke-51.
“COCOTECH ke-51 yang dibuka Presiden RI pada Senin, (22/7) menunjukkan komitmen negara anggota dalam mewujudkan sektor kelapa yang inovatif dan berkelanjutan mulai dari sektor hulu hingga sektor hilir kelapa,” pungkas Jelfina.
Sebagai informasi, setelah sukses di Surabaya, Jawa Timur, Konferensi dan Pameran Internasional COCOTECH akan bergulir ke Filipina pada 2026.