Kementan Tanam Padi Gogo Serentak di Kebun PSR Batubara

0
replanting sawit
Replanting sawit.

Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Batubara dan stakeholder terkait menggelar tanam perdana serentak program peremajaan sawit rakyat (PSR) dan padi gogo di Batubara Medan pada Sabtu kemarin.

Luas areal tutupan kelapa sawit nasional telah mencapai 16,83 juta hektare, dimana sekitar 58 persen atau 9,89 juta hektare merupakan milik perkebunan besar swasta dan negara dan 42 persen atau 6,9 juta hektare merupakan milik Pekebun sawit rakyat.

Untuk Provinsi Sumatera Utara memiliki luas areal sekitar 2,018 juta hektare atau sekitar 11,99 persen dari luas tutupan sawit Indonesia. Produktivitas dan penggunaan agroinput, serta tata kelola kelapa sawit perlu dimaksimalkan, karena ini menjadi tantangan utama pekebun sawit Indonesia.

Pada sisi lain, produktivitas sawit nasional baru mencapai 3-4 ton per hektare atau setara Crude Palm Oil (CPO). Ini dapat mengancam masa depan sawit Indonesia jika tidak ada terobosan langkah komprehensif.

Ketimpangan produktivitas antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat harus perlahan-lahan dikurangi. Kemitraan, kolaborasi dan komitmen antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat menjadi kunci mengurangi ketimpangan tersebut, khususnya pencapaian produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit.

Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto mengatakan ada Program PSR tahun 2024 ditargetkan seluas 120.000 hektare yang tersebar di 21 provinsi sentra perkebunan sawit. Sejak tahun 2017 hingga saat ini, Provinsi Sumatera Utara telah mendapatkan rekomendasi teknis sebanyak 30.035 hektare.

“Diharapkan dengan adanya program Kementan khususnya program Kesatria yaitu penanaman padi gogo yang diterapkan di lahan atau kebun PSR ini, dapat saling menguatkan, baik itu menjaga ketahanan pangan nasional maupun pengembangan serta penguatan perkelapasawitan Indonesia tetap berjalan lancar dan optimal,” harapnya.

Saat melaksanakan tanam serentak, Direktur Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono berharap kegiatan ini dapat mendorong sinergi antar pihak dan memperkuat industri kelapa sawit nasional.

“Saya juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan daya saing sekaligus pemulihan ekonomi nasional di sentra-sentra kelapa sawit melalui program-program pemerintah serta memanfaatkan seluruh potensi yang dapat dimanfaatkan,” ujarnya.

Penjabat (PJ) Bupati Batubara, Heri Wahyudi yang juga hadir pada kegiatan ini menyatakan, apresiasi dan berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut khususnya di Kabupaten Batubara.

“Pemerintah mendukung penuh kegiatan ini dan berharap hal ini dapat meningkatkan ketahanan pangan dan juga kesejahteraan petani, kami juga berharap agar seluruh petani-petani sawit kita khususnya di Batubara bisa mendapat STDB maupun sertifikasi ISPO, kita siap berdiskusi apabila ada aturan-aturan yang rumit, akan kita sederhanakan untuk memudahkan petani kita,” ujar Heri.

Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia, Kacuk Sumarto juga mengatakan kesiapan untuk terus berkolaborasi menyukseskan program-program pemerintah termasuk ketahanan pangan dan energi.

“Saat ini pangan dan energi sudah menjadi tantangan global bukan hanya Indonesia, kolaborasi dan kemitraan menjadi kunci dalam menjawab tantangan ini. Khusus untuk pangan kedepan kita tidak boleh hanya menumbuhkan padi saja tetapi bagaimana caranya kita harus menumbuhkan padi bergizi untuk mendukung program pemerintah kedepan,” harapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini