Dorong Transformasi SDM Sawit Riau, BPDP, Ditjenbun, dan IPB Training Gelar Pelatihan Pemetaan Kebun Sawit

0

Dalam rangka mendorong modernisasi pengelolaan kebun kelapa sawit rakyat, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bersama Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan IPB Training menyelenggarakan Pelatihan Teknis Pemetaan Perkebunan Kelapa Sawit bagi petani di Provinsi Riau.

Pelatihan yang berlangsung pada 12–15 Juni 2025 di The Hotel Bono, Pekanbaru ini diikuti oleh 104 peserta dari empat kabupaten sentra sawit, yaitu Kuantan Singingi, Bengkalis, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit 2025 untuk Angkatan 1–3. Materi pelatihan mencakup dasar-dasar pemetaan lahan, pengenalan alat pemetaan seperti GPS dan drone, teknik pelacakan (tracking), pengolahan data spasial, hingga pembuatan peta digital.

Tujuannya, agar para petani mampu memetakan kebun mereka secara mandiri sebagai bekal untuk pengelolaan kebun yang lebih efisien, legal, dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Dr. Syahrial Abdi, AP, M.Si., menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat kapasitas petani dalam menghadapi tantangan sektor sawit. Ia menyebut, pemetaan lahan merupakan fondasi dalam penataan kebun, legalisasi lahan, dan pengumpulan data berbasis wilayah.

“Ilmu pemetaan yang dulu sulit diakses kini mulai terbuka bagi petani. Ini bentuk nyata keberpihakan pemerintah dalam meningkatkan kapasitas petani sawit,” ujarnya. Ia juga menyampaikan apresiasi dari Gubernur Riau, Abdul Wahid, atas terselenggaranya pelatihan ini sebagai bagian dari pembangunan SDM yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Dari sisi akademik, Prof. Dr. Ir. Baba Barus, M.Sc., dari IPB Training sekaligus narasumber pelatihan, menjelaskan bahwa peta lahan menjadi acuan penting dalam proses pengambilan keputusan di tingkat kebijakan.

“Melalui pelatihan ini, petani dikenalkan pada tiga metode pemetaan: menggunakan smartphone, GPS, dan drone. Ini adalah awal dari upaya penyusunan database nasional perkebunan rakyat,” tuturnya.

Pelatihan juga dilengkapi dengan sesi praktikum di Kebun Sei Galuh, PTPN IV Regional III.

Peserta dibagi dalam kelompok untuk melakukan pemetaan lapangan menggunakan GPS, aplikasi Avenza Maps, dan Open Camera. Masing-masing kelompok ditugaskan menelusuri jalur kebun, mencatat koordinat penting, dan mendokumentasikan lokasi menggunakan foto dengan titik koordinat.

Selain itu, peserta juga memetakan lokasi 15 pohon sawit menggunakan metode waypoint.Praktikum ditutup dengan demonstrasi penggunaan drone untuk pemetaan dan dokumentasi visual.

Antusiasme peserta terlihat saat mereka diberi kesempatan mengoperasikan drone secara langsung di bawah bimbingan instruktur. Data hasil praktikum kemudian digunakanuntuk membuat peta poligon kebun yang merepresentasikan hasil pembelajaran teknis selama pelatihan.

Melalui pelatihan ini, diharapkan para petani sawit di Riau dapat lebih mandiri dalam mengelola aset kebunnya, sekaligus berkontribusi pada sistem informasi kebun yang akurat dan mendukung perencanaan sektor sawit nasional yang berkelanjutan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini