GAPKI Gelar Konferensi Sawit, “15th IPOC and 2020 Price Outlook”

0

Untuk terus memberikan informasi perkembangan industri sawit Indonesia dan global terkini juga menganalisis tren harga minyak sawit ke depan, GAPKI dengan bangga kembali menyelenggarakan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC), konferensi minyak sawit terbesar di dunia. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-15 kalinya.

Hal tersebut disampaikan Mona Surya, Chairperson IPOC 2019, di Jakarta, 17/10/2019. Menurutnya, IPOC merupakan konferensi yang ditunggu-tunggu oleh pemain sawit secara internasional. Hal ini dapat dilihat dengan tingkat capaian dan prestasi yang diukir IPOC selama 14 tahun yang telah membawa Indonesia menjadi salah satu negara yang dituju untuk mendapatkan informasi terkait sawit.

“15th Indonesian Palm Oil Conference and 202 Price Outlook akan diselenggarakan pada tanggal 30 Oktober – 1 November 2019 di Bali International Convention Centre, The Westin Resort Nusa Dua, Bali, dengan mengusung tema “Palm Oil Industry: Managing Market. Enhancing Competitiveness”, kata Mona.

Mona menambahkan, industri sawit sawit Indonesia terus berkembang dan berkibar. Seiring dengan semakin besarnya industri ini semakin besar pula tantangannya baik dari sisi regulasi pemerintah, pasar maupun masyarakat pelaku industri.

“Harga sawit yang tak kunjung naik dan cenderung menunjukkan trend penurunan menjadi satu tantangan yang besar sehingga sangat penting bagi industri untuk mencari strategi untuk mempunyai daya saing di pasar global. Sehingga tema di atas diangkat secara khusus untuk membahas lebih komprehesif morning permasalahan yang dihadapi dan bagaimana industri sawit bersikap untuk bertahan menjadi komoditas yang berdaya saing dengan komoditas lain di pasar global,” jelasnya.

Konferensi selama dua hari ini juga akan membahas bagaimana perang dagang Amerika Serikat dan China, regulasi di negara tujuan ekspor dan ekonomi geopolitik yang akan mempengaruhi masa depan industri sawit. Selain itu juga dibahas pengembangan daya saing minyak sawit dengan penekanan pada industri hilir, supply and demand minyak nabati dunia, tren pasar global, dan proyeksi harga minyak sawit untuk tahun berikutnya.

“IPOC tahun ini rencananya akan dibuka dan diinagurasi Wakil Presiden Republik Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI juga akan hadir memberikan Special Keynote Speech,” jelasnya.

Sudah menjadi tradisi bagi IPOC menghadirkan pembicara-pembicara ahli senior dunia untuk menguak trend harga, seperti Dorab Mistry (Godrej International Ltd), James Fry (LMC International), Thomas Mielke (Oilworld) dan Arif P. Rachmat (Kadin Indonesia).

Menurutnya, tahun ini secara khusus IPOC mengundang para akademisi dari universitas nasional maupun internasional. Ini merupakan suatu hal yang istimewa karena GAPKI membuat satu sesi khusus untuk memberikan pandangan dan hasil study mereka.

“Para akademisi ini adalah Prof. Pietro Paganini ( John Cabot University of Rome), Dr. Otto Hoxpes (Wageningen University), dan Prof. Erliza Hambali (Institut Pertanian Bogor). Ketiga akademisi ini akan membahas isu daya saing sawit dari berberapa sudut pandang. Di sesi bioenergi menghadirkan Dr. I.G.B. Ngurah Makertiharth (Institut Teknologi Bandung) khusus membahas update riset terkini bioenergi yaitu pengembangan green fuel (bio premium dan bio avtur) dari CPO dengan katalis merah putih. Selain dari pembicara akademisi, IPOC juga menghadirkan sederetan pembicara terkenal lainnya yang ahli di bidangnya,” jelanya.

IPOC merupakan wadah para pelaku bisnis dan pemangku kepentingan (stakeholders), pemilik, CEO dan eksekutif, dan para pengambil kebijakan baik tingkat nasional maupun internasional, untuk bersama-sama membahas isu-isu strategis di seputar industri kelapa sawit dari hulu sampai ke hilir. IPOC juga merupakan ajang bagi para pelaku usaha untuk memperluas jaringan usahanya baik melalui pameran produk, sponsorship maupun tatap muka secara langsung.

Keistimewaan lain dari penyelenggaraan IPOC tahun ini adalah GAPKI terus membantu pemerintah mempromosikan pariwisata dan budaya budaya nusantara lainnya melalui seni tari yang disuguhkan pada acara pembukaan maupun acara kasual lainnya, pakaian seragam batik dan berbagai hal lainnya. GAPKI berkomitmen terus mempromosikan budaya nusantara melalui penyelenggaraan IPOC setiap tahunnya.

Animo masyarakat baik dari Indonesia maupun luar negeri akan konferensi ini selalu meningkat setiap tahunnya. Tahun lalu penyelenggaraan konferensi ini dihadiri lebih dari 1500 peserta dari 23 negara (diluar tamu undangan khusus dan pengunjung). Tahun ini kami memperkirakan peserta yang akan hadir kurang lebih 1500 peserta yang berasal dari lebih dari 25 negara di dunia.

“Selain konferensi dua hari, juga akan diselenggarakan pameran industri kelapa sawit yang memamerkan berbagai produk tentang perkembangan terbaru dari teknologi, produk dan jasa dalam industri kelapa sawit. Para peserta pameran mewakili semua industri yang relevan, termasuk perusahaan desain, konstruksi dan teknik sipil, industri lingkungan dan ramah lingkungan, organisasi pengembangan sumber daya manusia, perusahaan konsultan, Lembaga keuangan dan perbankan, perusahaan pengolahan minyak dan distribusi, telekomunikasi, teknologi informasi, transportasi dan logistik, pengelolaan lingkungan, limbah dan pengelolaan air. Sebagai komplemen juga akan diselenggarakan turnamen golf pada tanggal 30 Oktober 2019 di New Kuta Golf,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini