Harga Referensi CPO Menguat, Kakao Melemah

0
panen buah kelapa sawit
Buah kelapa sawit. (dok: ist)

Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi menetapkan Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) periode 1—31 Agustus 2024 sebesar USD 820,11/MT.

HR CPO pada periode ini meningkat sebesar USD 19,37 atau 2,42 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar USD 800,75/MT.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu), Kemendag, Budi Santoso, mengatakan saat ini HR CPO meningkat menjauhi ambang batas sebesar USD 680/MT.

“Merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan Bea Keluar (BE) CPO sebesar USD 33/MT dan Pungutan Ekspor (PE) CPO sebesar USD 85/MT untuk periode 1—31 Agustus 2024,” kata dia.

Budi mengatakan, penetapan BK CPO periode 1—31 Agustus 2024 merujuk pada Kolom Angka 4 Lampiran Huruf C PMK Nomor 38 Tahun 2024 sebesar USD 33/MT.

Sementara itu, PE CPO periode 1—31 Agustus 2024 merujuk pada Lampiran Huruf C PMK Nomor Nomor 103/PMK.05/2022 jo. 154/PMK.05/2022 sebesar USD 85/MT.

Adapun sumber penetapan HR CPO berasal dari rerata harga selama periode 25 Juni—24 Juli 2024 pada Bursa CPO di Indonesia sebesar USD 786,00/MT, Bursa CPO di Malaysia USD 854,22/MT, dan Pasar Lelang CPO Rotterdam USD 960,62/MT.

Penetapan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor (Kepmendag) Nomor 965 tahun 2024 tentang Harga Referensi Crude Palm Oil yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Periode 1–31 Agustus 2024.

Berdasarkan Permendag Nomor 46 Tahun 2022, bila terdapat perbedaan harga rerata pada tiga sumber harga lebih dari USD 40, maka perhitungan HR CPO menggunakan rerata dari dua sumber harga yang menjadi median dan sumber harga terdekat dari median, yaitu Bursa CPO di Malaysia dan Bursa CPO di Indonesia. Sesuai dengan perhitungan tersebut, maka dapat ditetapkan HR CPO sebesar USD 820,11/MT.

“Peningkatan HR CPO ini dipengaruhi adanya peningkatan permintaan terutama dari India yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi, adanya peningkatan harga minyak nabati lainnya, dan harga minyak mentah dunia,” jelas Budi.

Di sisi lain, HR biji kakao periode Agustus 2024 ditetapkan sebesar USD 7.952,65/MT, turun sebesar USD 1.534,21 atau 16,17 persen dari bulan sebelumnya.

Hal ini berdampak pada penurunan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada Agustus 2024 menjadi USD 7.529/MT, turun USD 1.493 atau 16,55 persen dari periode sebelumnya.

Penurunan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao yang tetap sebesar 15 persen sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf B pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2024.

“Penurunan HR dan HPE biji kakao di antaranya dipengaruhi peningkatan produksi, terutama di negara produsen utama seperti Ghana dan negara-negara di wilayah Amerika Selatan, seiring berakhirnya musim hujan serta penurunan permintaan,” kata Budi.

Sementara itu, HPE produk kulit periode Agustus 2024 tidak berubah dari bulan sebelumnya.

Sedangkan, HPE produk kayu meningkat pada beberapa jenis kayu, yaitu kayu veneer dari hutan alam dan dari hutan tanaman; lembaran kayu untuk kotak kemasan; kayu dalam bentuk serpihan atau partikel; serta kayu gergajian dengan luas penampang 1.000–4.000 mm2 dari jenis meranti dan dari jenis sortimen lainnya dari hutan tanaman jenis pinus, gmelina, dan sengon.

Namun, HPE kayu kayu gergajian dengan luas penampang 1.000–4.000 mm2 dari jenis rimba campuran dan dari hutan tanaman jenis akasia turun.

Penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 964 Tahun 2024 tentang HPE dan HR atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan BK.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini