K o l o m
Sudarsono Soedomo
Guru Besar Kebijakan Kehutanan, IPB University
Sebagai wujud nyata keperdulian terhadap pengembangan perekonomian rakyat, Pemerintah Kabupaten Siak telah membentuk Badan Usaha Daerah Kabupaten Siak yang diberi nama PT. Permodalan Siak, yang selanjutnya disingkat PERSI. Satu hal yang menarik dari PERSI adalah bahwa sebagian besar modal dasarnya berasal dari kebun sawit.
Pada dasarnya PERSI ini merupakan lembaga pemberi kridit mikro yang sangat penting dalam pembangunan perdesaan (Snow dan Buss, 2001). Tulisan ini akan membahas tentang sejarah singkat pembentukan PERSI dan kiprahnya dalam mengembangkan perekonomian rakyat Kabupaten Siak.
PERSI dibentuk pada tahun 2006 dengan modal dasar Rp 50.000.000.000 dan modal disetor sebesar Rp 37.020.000.000. Pada tahun 2009, Pemerintah Kabupaten Siak menambah penyertaan modal sebesar Rp 288.649.000.000, yang terdiri dari Rp 45.000.000.000 dalam bentuk tunai dan Rp 243.649.000.000 dalam bentuk aset berupa kebun sawit seluas 8.627 ha.
Penambahan modal ini kemudian dituangkan dalam anggaran dasar baru yang menyatakan bahwa modal PERSI adalah sebesar Rp 325.669.000.000. Dengan demikian, sekitar 75% modal PERSI berasal atau berupa kebun sawit.
Kebun sawit seluas 8.627 ha dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Siak melalui Program Ekonomi Kerakyatan. Kebun sawit ini dijadikan tambahan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten siak setara kas Rp 243.649.000.000 kepada PERSI.
Untuk selanjutnya, hak tagih berada di tangan PERSI. Hingga saat ini ada 3 koperasi yang telah melunasi pinjamannya, masing-masing seluas 620 ha, 450 ha, dan 200 ha, sementara yang belum melunasi ada 14 koperasi.
Pinjaman permodalan yang disalurkan oleh PERSI tentu tidak terbatas kepada usaha budidaya sawit saja, melainkan juga usaha-usaha rakyat lain, terutama yang memenuhi kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebagai contoh, di awal bulan Juni ini telah dikucurkan pinjaman sebesar 34,2 milyar kepada UMKM.
Di sini tampak bagaimana Pemerintah Kabupaten Siak telah memanfaatkan dengan tepat bagaimana kapital sumberdaya alam ditransformasikan menjadi kapital finansial untuk membantu permodalan ekonomi rakyat. Berkah dari kebun sawit digunakan untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Kabupaten Siak dengan memberikan pinjaman kepada usaha rakyat yang umumnya berskala mikro, kecil, hingga menengah.
Sayap PERSI berkembang semakin kuat dari waktu ke waktu. Pada awal tahun 2022, PERSI telah membuka unit bisnis baru, yakni PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Siak Jaya. Kepada induk yang telah melahirkannya, PERSI telah berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dalam tiga tahun terakhir, PAD yang diserahkan adalah 2,76 M rupiah (2021), 2,01 M rupiah (2022), dan 2,11 M rupiah (2023).
Kehadiran lembaga keuangan bercita-rasa local ini penting bagi perkembangan ekonomi daaerah yang bersangkutan. Dengan lebih memahami lingkungan dan karakteristik sosial masyarakatnya, maka pinjaman dapat disalurkan dengan lebih tepat sasaran dan dengan biaya transaksi yang lebih rendah. Harapannya, dengan lembaga keuangan yang sehat, ekonomi Kabupaten Siak dapat tumbuh sehat, kuat, mandiri, berkelanjutan, dan berkeadilan. Menurut Snow dan Buss (2001), kridit mikro akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi bila program-programnya dirancang dengan benar. Semoga.