Untuk membangun tata kelola bisnis yang baik serta mitigasi efek gas rumah kaca, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT. Sumberdaya Indonesia Berjaya (SIB) mengelar acara ‘Pelatihan Teknis ISPO bagi Pekebun Kelapa Sawit Provinsi Bengkulu, 27 Mei-1 Juni 2024
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, M Rizon dalam sambutan pembukaan yang diwakili oleh Sekretaris Dinas, Hidayatullah mengatakan, Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) merupakan standar mutu pengelolaan bisnis kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.
“Minyak kelapa sawit merupakan salah satu sektor industri unggulan di Indonesia. Namun bisnis kelapa sawit memiliki tantangan dalam isu lingkungan,” katanya saat membuka acara ‘Pelatihan Teknis ISPO bagi Pekebun Kelapa Sawit Provinsi Bengkulu, 27/5/2024.
Menurut Rizon, sebagai upaya membangun tata kelola bisnis yang baik serta mitigasi efek gas rumah kaca, pemerintah Indonesia menetapkan standar ISPO. Dimana setiap perusahaan perkebunan dan pekebun kelapa sawit wajib menerapkan standar ini.
“Aturan tersebut sudah ditetapkan sejak tahun 2011 Lalu semakin diperkuat dengan payung hukum berupa Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 38 tahun 2020, tentang penyelenggaraan sertifikasi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan Indonesia. Serta Peraturan Presiden Nomor 44 tahun 2020 tentang Sistem Sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia,” katanya.
Rizon menjelaskan, setidaknya ada tiga manfaat yang akan didapat perusahaan perkebunan dan pekebun kelapa sawit setelah mengikuti sertifikasi yaitu: Pertama, Meningkatkan mutu pengelolaan dan hasil akhir yang berkualitas tinggi. Sehingga bisa menambah nilai lebih pada produk akhir dari bisnis; Kedua, Produk berstandar ISPO meningkatkan daya saing antara pengusaha perkebunan kelapa sawit. Meningkatkan produksi dan memenuhi permintaan pasar nasional serta internasional.
“Dan ketiga, Penerapan sistem usaha yang lebih ramah lingkungan. Karena pelaku usaha memperhatikan mitigasi efek gas rumah kaca dan dampak bencana lainnya. Sehingga terbangun industri kelapa sawit yang berkelanjutan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Rizon, tujuan dari sertifikasi sejatinya sudah tertuang didalam Perpres nomor 44 tahun 2020 Sertifikasi dilakukan bertujuan untuk; Memastikan serta meningkatkan pengelolaan, pengembangan perkebunan sawit sesuai prinsip dan kriteria yang telah ditentukan. Kemudian, meningkatkan keberterimaan dan juga daya saing atas hasil perkebunan kelapa sawit, baik dipasar dalam negeri maupun internasional.
Dan selanjutnya, meningkatkan upaya percepatan penurunan emisi gas rumah kaca,” lanjutnya.
Rizon menegaskan, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bidang ISPO.
“Oleh karena itu Direktorat Jenderal Perkebunan telah mengalokasikan dana melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) untuk Pelatihan ISPO dengan peserta sebanyak 28 orang yang dilaksanakan selama 6 hari dari tanggal 27 Mei s/d 01 Juni 2024 berlokasi di Hotel Grage Bengkulu,” kata Rizon.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, Desman Siboro menambahkan, pelatihan ini salah satu upaya Pemerintah Bengkulu Utara untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan bidang ISPO kepada petani sawit. Sehingga mereka nantinya bisa menyebarkan informasi ini ke petani sawit lainnya yang ada di Bengkulu terkait pentingnya sertifikasi ISPO.
“Melalui pelatihan ini kami berharap petani sawit nantinya bisa berbagi pengalaman dengan petani sawit lainnya terkait pentingnya sertifikasi ISPO,” kata Desman.
Desman berharap, dengan banyaknya petani sawit tahu pentingnya sertifikasi ISPO maka akan semakin banyak petani sawit di Bengkulu yang mengurus sertifikasi ISPO. Sebab melalui sertifikasi ini, harga TBS kelapa sawit akan lebih baik dibandingkan petani yang tidak memiliki sertifikasi ISPO.
“Maka jangan heran nanti kalau harga TBS kelapa sawit milik petani sawit yang punya sertifikasi ISPO jauh lebih mahal dibandingkan yang tidak memiliki sertifikat,” Desman.
Desman bersyukur mendapatkan kuota untuk Pelatihan Teknis ISPO bagi pekebun sawit di Kabupaten Bengkulu Utara.
“Alhamdulillah kesempatan program pengembangan SDM PKS, Pelatihan Teknis ISPO diberikan kepada Kabupaten Bengkulu Utara,” kata Desman.
Menurut Desman, selain mendapatkan pelatihan teknis ISPO, pihaknya juga akan mendapatkan pelatihan teknis budidaya sawit dan pelatihan administrasi keuangan.
“Terima kasih BPDPKS, Ditjen Bun, dengan adanya pelatihan ini kami berharap dapat meningkatkan kemampuan masayarakat pekebun,” jelasnya.
Direktur Utama PT SIB, Andi Yusuf Akbar mengatakan, pihaknya merupakan salah satu dari lembaga penyelenggara pelatihan ISPO yang ditunjuk oleh BPDPKS. Dimana pelatihan ISPO dalam rangka pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia dengan total peserta mencapai 6.437 orang.
“Dari total tersebut, jumlah peserta pelatihan ISPO di Bengkulu sebanyak 28 orang yang merupakan petani sawit dari Bengkulu Utara. Dimana mereka akan menerima materi pelatihan dari para narasumber yang berkompeten di bidang ISPO,” katanya.
Menurut Andi, Pelatihan ISPO bagi petani sawit bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang praktik-praktik berkelanjutan dalam produksi kelapa sawit, termasuk aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
“Para petani sawit ini akan mendapatkan materi tentang Pengelolaan Lahan, petani akan mengajarkan tentang pentingnya pengelolaan lahan yang berkelanjutan, termasuk pemilihan lokasi yang tepat, pengendalian erosi, dan pengelolaan udara,” terangnya.
Selain itu, mereka juta akan menerima materi tentang Penggunaan Pupuk dan Pestisida yang baik dan benar. Selanjutnya tentang konservasi Keanekaragaman Hayati, serta peningkatan tentang produktivitas.
“Dengan menerapkan praktik-praktik berkelanjutan yang disyaratkan oleh ISPO, petani sawit dapat memenuhi standar internasional dalam produksi kelapa sawit yang ramah lingkungan, sosial, dan ekonomi,” pungkasnya.
            





























