Mentan Amran Segera Koordinasi dengan PUPR untuk Akselerasi Tanam Padi

0
Kementerian Pertanian (Kementan) memasifkan pompanisasi untuk mengairi sawah yang terdampak El Nino. (dok: Kementan)

Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) dalam menyiapkan air melalui perbaikan irigasi di sejumlah daerah.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, air adalah kebutuhan utama dalam meningkatkan produksi di saat Indonesia dan juga dunia menghadapi cuaca ekstrem El Nino yang cukup panjang.

“Nanti kami berkoordinasi dengan Kementerian PU karena ke depan kita sedang menyiapkan sarana produksi yang selalu tersedia dan harga yang menguntungkan para petani. Karena itu yang diinginkan petani,” ujar dia, Jakarta, Sabtu (9/3).

Dia mengatakan, pembangunan irigasi pernah dilakukan pada periode awal pemerintahan Joko Widodo yang juga melibatkan Kementerian PUPR dalam membangun irigasi di lahan tiga juta hektare.

Kolaborasi ini, kata Mentan Amran, terbukti mampu menghasilkan swasembada tiga kali, yaitu pada 2017, 2019, dan 2020.

“Dulu kami gunakan swakelola petani sehingga petani memiliki pendapatan tetap, kalau tidak salah ada tiga juta hektare yang kami perbaiki waktu itu,” kata dia.

Pada bagian lain, Mentan Amran memastikan, kebutuhan beras pada Maret, April dan Mei tahun ini dalam kondisi aman. Karena itu, dia mengimbau masyarakat tidak khawatir kekurangan beras pada Ramadan dan Idulfitri.

“Insyaallah sesuai dengan data BPS, kebutuhan beras kita untuk Maret April dan Mei dalam kondisi aman. Akan tetapi, untuk kebutuhan Juni kita bisa menghitung dari pertanaman sekarang (Maret),” ujar Mentan Amran.

Adapun kebutuhan beras penduduk Indonesia per bulannya mencapai 2,5 juta ton. Untuk memenuhi kebetuhan tersebut, kata Mentan Amran, diperlukan pertanaman padi seluas 1 juta hektare per bulan.

“Kita harus menanam minimal satu juta hektare per bulan, kalau satu juta hektare per bulan berarti produksinya bisa 3 juta sampai 3,5 juta ton. Sedangkan kebutuhan kita hanya 2,5 juta ton. Artinya beras kita surplus,” kata Mentan Amran.

Dia mengatakan, produksi yang melimpah tahun ini juga akan memberi pengaruh besar pada penurunan harga beras di pasaran. Meski demikian, dia berharap penurunan tersebut tidak terjadi pada hasil panen raya gabah petani.

“Maret harga beras pasti turun. Aku pastikan turun. Kalau ada yang bilang beras mahal hari ini sudah turun, aku pastikan turun dan Ramadan, Idulfitri aman, lewat dua bulan Idulfitri masih aman,” kata dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini