Petani Banten Panen Raya Padi Akhir Februari 2024

0
Ilustrasi lahan sawah yang akan dijadikan pabrik mobil. Dok: Kementan)

 

Di beberapa lokasi di Provinsi Banten pertanaman padi diperkirakan dapat dipanen mulai dari akhir Februari atau awal Maret 2024.

Dinas Pertanian Provinsi Banten menyebut hasil panen raya akan menghasilkan gabah kering panen sekitar 261.965 ton dan surplus sebesar 45.963 ton beras.

Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Banten, Ismatul Hidayah menjelaskan, salah satu lokasi pertanaman padi yang akan dipanen petani berada di hamparan lahan seluas 144 hektare di Desa Kadikaran, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang.

“Ini luas lahannya 144 hektare dengan luas lahan kelompok tani binaan Poktan Tani Mukti sebesar 42 hektare. Estimasi panen dimulai satu minggu lagi dan panennya bertahap,” kata Ismatul saat melakukan pemantauan, Jumat (23/2).

Di lokasi yang berbeda, Koordinator Penyuluh Kecamatan Pamayaran, Haerudin, menyebutkan sudah dilakukan panen pada lahan seluas 426,75 hektare pada Februari.

“Dari total luas baku lahan 2.054 hektare di Kecamatan Pamayaran, petani sudah memanen 426,75 hektare. Masih ada 1.627 hektare yang diperkirakan panen pada Maret-April secara bertahap dengan rata-rata hasil 5,5 ton GKP per hektare,” kata Haerudin.

Darno, petani di Desa Kampung Baru, Kabupaten Serang, mengaku optimisme dengan hasil panen meskipun ada keterlambatan tanam karena kekeringan dampak El Nino.

Dalam mengawal peningkatan produksi pangan dalam negeri, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memberikan pendampingan dan bantuan kepada petani Banten.

Kementan melalui BPSIP Banten secara rutin menggelar penguatan kapasitas penerap standar pertanian untuk kelompok tani di Banten.

Pengelolaan tanam terpadu (PTT) terus digencarkan, mulai dari penggunaan varietas unggul baru dan bermutu, pemberian bahan organik, penggunaan pupuk hayati, hingga penanganan panen dan pascapanen yang tepat.

Produksi Beras Awal Tahun

Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Ismail Wahab mengatakan, jumlah produksi pada awal tahun 2024, mulai dari Januari hingga Maret, masih akan memasok kebutuhan nasional.

Sebut saja pada Januari 2024, dari seluruh daerah di Indonesia, diprediksi produksi padi berjumlah 1,6 jt ton-GKG. Lalu, pada Februari 2024, prediksi produksi padi berkisar di angka 2,4 jt ton-GKG.

Lantas pada Maret 2024, produksi padi diprediksi berjumlah 6,1 jt ton-GKG dan prediksi April lebih tinggi lagi dibandingkan Maret

“Salah satunya di Jawa Timur, misalnya di Ngawi, sudah mulai memasuki musim panen dan siap berproduksi. Ngawi salah satu sentra produksi nasional,” kata Wahab.

Di Jawa Timur, mulai memasuki panen raya, diprediksi akan panen padi 239 ribu hektare pada Maret 2024 dan 300 ribu hektare diprediksi akan panen di April.

“Maret ini pun misal Ngawi diprediksi lahan padi yang akan panen seluas 18 ribu hektar. Itu membuktikan kemampuan berproduksi padi,” imbuh Ismail.

Dia menegaskan bahwa ketersediaan beras dapat terjaga dan kini mulai memasuki musim panen padi

“Jadi, ketersediaan beras dapat terjaga dan kini memasuki musim panen di beberapa daerah. Prediksi Maret nanti akan menghasilkan beras sekitar 3,51 juta ton dan pada bulan April akan lebih tinggi lagi,” imbuh Ismail.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini