Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Gerindra, Khilmi mengatakan, saat ini petani tersenyum lega karena pupuk sudah tersedia di mana-mana.
Diketahui, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman baru saja menandatangani alokasi penambahan pupuk bersubsidi sebesar Rp 28 triliun, sehingga total anggaran pupuk subsidi saat ini menjadi Rp 54 triliun.
“Sekarang petani bisa tersenyum lega karena pupuk sudah tersedia dimana-mana. Saya kira pak Menteri adalah pejuang petani. Karena itu, perjuangan beliau perlu mendapat apresiasi atas perhatian yang sangat besar terhadap para petani,” ujar Khilmi, Sabtu (30/3).
Khilmi berharap dengan tambahan ini produksi dalam negeri dapat meningkat sehingga ke depan Indonesia mampu mewujudkan swasembada, terlebih mampu memenuhi kebutuhan nasional maupun ekspor.
“Yang paling penting adalah kita tidak bergantung pada kebijakan impor. Jadi sekali lagi DPR mendukung sekaligus mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Menteri dalam menambah pupuk subsidi,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengatakan, penambahan pupuk subsidi ini adalah kado istimewa bagi petani Indonesia menjelang musim tanam dua (MT II) mendatang.
“Luar biasa, perjuangan Pak Menteri betul-betul konkret terhadap nasib petani dan upaya meningkatkan produksi dalam negeri. Ini yang kita sebut sebagai kado menjelang MT II,” ujar Yadi.
Yadi mengatakan, alokasi pupuk sebanyak itu harus menjadi pemicu bagi Indonesia dalam mewujudkan swasembada. Apalagi pupuk adalah faktor utama yang mampu dipenuhi pada era Presiden Jokowi.
Untuk mendukung kebijakan tersebut, Yadi mengatakan akan segera berkoordinasi dengan para petani di seluruh daerah.
“Segera kami akan koordinasi dengan para poktan agar menyiapkan lahan pertanamannya untuk produksi 2024. Sekali lagi, saya sampaikan terimakasih kepada Bapak Menteri,” kata dia.
Terpisah, Mentan Amran mengatakan, penambahan pupuk subsidi ini merupakan tindak lanjut hasil berbagai pertemuan dan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga beberapa menteri.
Hasilnya, alokasi pupuk sebanyak 9,55 juta ton resmi diputuskan melalui surat Menteri Keuangan (Mengkeu) no S-297/MK.02.2024.
Dia menambahkan, volume pupuk subsidi tahun 2024 meliputi pupuk kimia dan juga organik untuk 9 jenis komoditas seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi dan kakao.
Adapun alokasi pupuk mengacu pada rekomendasi Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian.
“Saya berharap para Gubernur, Bupati dan Wali Kota segera menyiapkan rancangan alokasi per kabupaten dan kecamatan sesuai data Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) tahun 2024,” kata dia.