Provinsi Lampung memastikan akan memulai panen raya padi pada akhir Februari dan awal Maret tahun ini.
Diperkirakan, hasil panennya mencapai 800 ribu ton Gabah Kering Panen (GKP) dari luas lahan 140 ribu hektare yang tersebar di 15 kabupaten dan kota.
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, seluruh gabah yang akan dipanen tahun ini merupakan hasil produksi petani yang ditanam sejak akhir tahun 2023. Dia memastikan panen ini akan menambah ketersediaan cadangan beras di daerahnya.
“Padi ini ditanam oleh para petani sejak Oktober 2023 kemarin dan sekarang sudah mulai mau panen. Luasan lahan sekitar 140 ribu hektare dan hasil panen nanti biasanya akan diolah dalam bentuk gabah kering giling,” ujar Arinal, dikutip dari rilis Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Minggu (18/2).
Menurut Arinal,seluruh hasil panen nantinya akan dibeli secara langsung oleh Perum Bulog sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kalau sudah panen di beberapa daerah ini, nanti hasil panen akan dibeli oleh Bulog dan pedagang sesuai harga yang ditetapkan oleh pemerintah, untuk mengamankan ketersediaan pasokan di bulan-bulan mendatang,” katanya.
Terkait pembelian ini, Arinal meminta agar Dinas Pertanian di lingkup pemerintahannya dapat selalu sigap terutama dalam memberikan informasi panen raya agar terjadi penyerapan yang sangat maksimal.
“Dinas pertanian harus memberikan informasi ketika di daerah akan panen, supaya Bulog tahu dan harapannya bisa lebih peka, sigap, cepat menyerap gabah petani. Jadi tidak ada oknum yang mempermainkan ini untuk kepentingan pribadi mereka sehingga merugikan petani,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Eko Dyah Purwaningsih menuturkan, periode panen dapat berlangsung lebih panjang hingga tiga bulan mendatang, ditambah lagi pada April mendatang diperkirakan akan ada panen raya padi di berbagai daerah.
“Untuk daerah yang panen beberapa waktu ke depan adalah Kabupaten Lampung Tengah, dan Lampung Selatan ini akan luar biasa hasilnya, nanti akan ditambah lagi produksi karena April ada panen raya,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman optimistis panen raya mendatang dapat menghasilkan produksi yang cukup baik.
Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024 diperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton.
Mentan Amran mengatakan, angka itu berada di atas kebutuhan bulanan sebesar 2,5 juta ton dan pada bulan tersebut akan terjadi surplus sekitar 970 ribu ton.