Upaya Mentan Amran Tekan Impor Susu

0
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman saat menghadiri kegiatan Festival Pangan Nusantara, yang diselenggarakan Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) di Glora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu, 28 Juli 2024.

Dalam upaya menekan impor susu sapi dan meningkatkan produksi domestik, pemerintah Indonesia memfasilitasi investasi besar dari perusahaan Vietnam yang akan mengembangkan peternakan sapi perah di tanah air.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyampaikan informasi ini usai bertemu dengan wakil Menteri Pertanian Vietnam dan sejumlah pengusaha di Vietnam pada Rabu, 25 Juli 2024.

Menteri Amran menjelaskan bahwa perusahaan Vietnam memerlukan lahan seluas 100 ribu hektare dan menargetkan produksi susu hingga 1,8 juta ton per tahun.

“Dia membutuhkan 100 ribu hektare lahan. Saya katakan pemerintah siapkan, dan mereka siap memproduksi susu 1,8 juta ton,” kata Mentan Amran di Glora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu, (28/7).

Mengenai nilai investasi, menteri kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini mengungkapkan bahwa angka spesifik masih dalam tahap evaluasi.

“Kita nanti lihat kondisinya (untuk menentukan nilai investasi yang tepat),” jawab Mentan Amran saat ditanya nilai investasinya.

Rencana investasi ini sejalan dengan program nasional yang dipimpin oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto, yang bertujuan menyediakan makanan bergizi dan susu gratis untuk masyarakat.

Program ini menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri, dengan harapan bahwa semua bahan pokok seperti bawang, cabai, beras, telur, ikan, dan ayam dapat dipenuhi dari dalam negeri.

“Iya itu salah satu persiapannya. Jadi, makan bergisi tidak berdiri tunggal. Makan bergisi adalah hilir. Hulunya adalah ada bawang, ada cabai, ada beras, ada telur, ada ikan, ada ayam. Semua ini harapan kita adalah dipenuhi dalam negeri,” kata dia.

Adapun lokasi yang dipertimbangkan untuk pengembangan sapi perah ini meliputi wilayah Sumatra, seperti di Lampung, serta di wilayah Kalimantan dan di kawasan timur Indonesia.

“Rencana kita mungkin di wilayah timur atau Sumatera atau Lampung. Pulau Sumatera karena Kalimantan iklimnya agak dingin,” kata Mentan Amran.

Dengan adanya investasi ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi impor susu yang saat ini mencapai 3 juta ton per tahun dan mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan.

“Produksi kita sekarang 0,1, kurang lebih 1 juta ton. Kita impor 3 juta ton. Nah, mudah-mudahan kita bisa membuat program 5 tahun ke depan untuk menekan impornya,” pungkas dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini