Bapanas Jamin Kualitas Beras Bulog

0
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi. Dok: Ist

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa beras yang disalurkan Bulog kepada masyarakat telah melalui serangkaian tahapan pemeriksaan yang ketat untuk memastikan kualitas dan keamanannya.

“Insyaallah pemerintah tentunya Bapanas, Bulog itu menjaga kualitas berasnya. Jadi, tidak semata-mata diberikan kepada masyarakat kalau barang itu tidak sesuai,” kata dia menanggapi temuan beras berkutu di salah satu Gudang Bulog di Yogyakarta baru-baru ini.

Arief menegaskan, beras yang didistribusikan kepada masyarakat harus dalam kondisi yang baik, karena hal ini berkaitan dengan aspek keamanan pangan, yang merupakan suatu keharusan.

Oleh karena itu, beras yang tersimpan di gudang Bulog sebagai Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dilakukan pengecekan secara berkala.

“Artinya, ini lebih ke teknis sebenarnya. Jadi, Kepala Gudang, kemudian Pimpinan Cabang, Pimpinan Wilayah itu harus benar-benar menjaga kualitas daripada beras yang ada,” kata mantan Ketua Dewan Pengawas Bulog ini.

Terkait dengan apakah beras berkutu yang ditemukan oleh Komisi IV DPR RI layak untuk dikonsumsi, Arief menegaskan, beras tersebut harus melalui proses treatment pengendalian hama melalui fumigasi sehingga memenuhi standar keamanan pangan agar layak dikonsumsi.

“Jadi, beras itu memang ada umur simpannya, misalnya ada yang 8 bulan atau 9 bulan, sehingga tentunya harus ada treatment untuk menjaga kualitas beras tersebut tetap baik. Yang tidak boleh itu adalah membiarkan kutu berkembang biak tanpa penanganan sehingga menjadi tidak layak dikonsumsi,” tegas Arief.

Terkait stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) secara nasional saat ini mencapai sekitar 1,9 juta ton, Arief mengingatkan bahwa pemeliharaan stok harus dibarengi dengan peningkatan sistem untuk memastikan kualitas tetap terjaga.

“Stok yang ada harus dikelola dengan baik, selama kadar airnya tidak melebih 14 persen maka kualitasnya masih dapat dipertahankan,” ungkap Arief.

Sebelumnya, Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, beras memang merupakan komoditas pangan yang bisa diserang hama ketika proses penyimpanan. Terlebih CBP disimpan dalam kurun waktu yang cukup lama.

“Beras sebagai komoditas pangan berpotensi terkena serangan hama selama penyimpanan. Apalagi, beras ini sebagai cadangan pangan pemerintah yang disimpan dalam waktu yang relatif lama,” ujar Suyamto, pada Minggu (16/3).

Suyamto juga mengungkapkan, Bulog telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah meluasnya serangan hama tersebut. Menurutnya, Bulog kini sudah menerapkan konsep Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT) dan monitoring kualitas dan serangan hama secara rutin oleh petugas gudang.

“Tindakan perawatan kualitas juga kita lakukan apabila terjadi serangan hama dengan spraying (penyemprotan) dan fumigasi, untuk memastikan beras yang dikeluarkan dari gudang bebas dari hama (kutu),” kata dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini