Anggota Komisi IV DPR RI, Bambang Purwanto Perum Bulog mempercepat penyerapan gabah petani, mengingat momentum panen raya yang sedang berlangsung di berbagai daerah.
Bambang meminta serapan gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang diputuskan pemerintah yaitu sebesar Rp 6.500 per kg.
“Jangan sampai harga penyerapannya turun atau di bawah HPP. Kenapa? karena ini akan menurunkan semangat petani dalam berproduksi. Serap saja sesuai HPP seperti yang diputuskan pemerintah,” ujar Bambang, Selasa, 21 Januari 2025.
Bambang mengatakan, serapan gabah tahun ini sangat menentukan produksi yang akan datang. Apabila gabah terserap dengan baik maka dipastikan Indonesia mampu memperkuat ketahanan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri.
“Dengan begitu kita juga tidak akan impor lagi karena kebutuhannya dapat terpenuhi dari produksi dalam negeri. Jadi saya minta serapan gabah petani harus sesuai HPP yang berlaku,” ungkap anggota DPR yang berasal dari Fraksi Demokrat ini.
Menurut Bambang, peranan Bulog mau tidak mau harus segera diperkuat untuk menghadapi panen raya besar tahun ini, agar kejadian anjloknya harga gabah tidak terulang dan menimbulkan dampak yang semakin parah.
“Saya kira ini harus dipahami sehingga pemerintah melalui Bulog hadir memperkuat posisinya seperti pihak yang menyerap. Dulu Bulog berperan dalam menyerap, menyimpan, dan menyalurkan guna menjaga stabilitas harga pangan. Apalagi saat ini Pemerintah sedang fokus meningkatkan produksi pangan,” kata dia.
Bambang menambahkan, sektor pertanian adalah sektor yang paling strategis dalam memperkuat ketahanan bangsa, hari ini dan di masa yang akan datang. Karena itu, program swasembada harus diwujudkan melalui kekompakan dan penguatan kolaborasi semua pihak.
“Saya kira semua unsur baik kementerian dan lembaga harus kompak dan mau berkolaborasi untuk mewujudkan swasembada secara cepat,” jelas dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko), Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam meminta kebijakan HPP gabah dan beras, serta Harga Acuan Pembelian (HAP) jagung dapat diupayakan bersama.
“Ini akan masuk panen raya, baik beras maupun jagung. Pemerintah sudah memutuskan (HPP) gabah menjadi Rp 6.500 per kilogram dari 6.000 per kilogram. (HAP) jagung Rp 5.500 per kilogram dari Rp 5.000 per kilogram. Tentu garda terdepan, Bulog akan menyerap, tapi perlu kerja sama semua pihak,” kata Zulhas.
“Gubernur (dan) para Bupati semua, kita bertanggung jawab untuk mengerahkan seluruh kekuatan kita, membeli hasil gabah dan jagung yang panennya mungkin dalam bulan Februari, Maret, April. (Proyeksinya) 2 kali lipat, 2 kali lebih besar. (Ini) kabar gembira tentunya,” sambung dia.
Oleh karena itu, perlu kesiapan dan kerja sama dukungan semua pihak untuk menyerap gabah itu, agar harganya tidak merugikan petani di waktu panen raya dalam dua sampai tiga bulan ini.
Terakhir, Menko Pangan Zulhas mengajak segenap pimpinan daerah untuk bahu membahu menyukseskan seluruh program pemerintah. Dia katakan hal itu demi mewujudkan Indonesia menjadi negara maju sekurang-kurangnya dalam 10 tahun mendatang.