
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan melepas ekspor produk turunan kelapa. Produk yang dikirim adalah hasil produksi PT Sari Segar Husada (Sungai Budi Group) dengan nilai total USD 1,50 juta atau sekitar Rp 25,30 miliar untuk periode Agustus 2024.
Ekspor kali ini mencakup pengiriman ke Australia, Tiongkok, Belanda, dan Tanzania.
“Saya hari ini bahagia dan bangga karena akan melepas ekspor produk olahan kelapa ke Australia, Tiongkok, Belanda, dan Tanzania. Jika potensi ekspor kelapa dikelola lebih serius, ekspor kelapa
Indonesia akan lebih besar lagi,” kata Mendag Zulkifli Hasan di Lampung Selatan, Lampung, Sabtu, (3/8).
Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, Indonesia mempunyai potensi luar biasa untuk produk kelapa dan dapat dimaksimalkan lebih jauh lagi. Dia menggarisbawahi bahwa dengan pengelolaan yang lebih serius, Indonesia berpotensi menjadi eksportir kelapa terbesar di dunia dan perkebunan lainnya.
“Indonesia punya potensi besar untuk kelapa, coklat, kopi, lada, dan cengkeh. Komoditas-komoditas ini bisa menghasilkan devisa besar jika diurus dengan baik,” kata Zulhas, sapaan Mendag Zulkifli Hasan.
Dia menekankan bahwa Indonesia perlu memanfaatkan riset untuk meningkatkan kualitas komoditas seperti kelapa, cokelat, kopi, lada, dan cengkeh. Dengan riset, bisa dihasilkan bibit unggul dan dibentuk klaster wilayah untuk memaksimalkan kualitas komoditas tersebut.
“Oleh karena itu, nanti saya mengusulkan perlu ada lembaga riset yang menghasilkan bibit unggul dan dibagi klaster, misalnya Lampung yang cocok untuk kelapa,” kata Mendag Zulhas.
Ketua Umum Partai PAN ini melanjutkan bahwa bibit unggul dari riset akan dibagikan kepada petani. Selain itu, petani akan mendapatkan pelatihan untuk mengelola kelapa dengan lebih baik.
“Petani akan diberi pelatihan dalam menanam, memetik, dan mengolah tanaman agar dapat menghasilkan produk unggulan,” tambah Zulhas.
Mendag Zulhas juga mengapresiasi PT Sari Segar Husada dan karyawan-karyawannya yang berupaya memajukan perekonomian, terutama di Lampung.
“Apresiasi untuk Sari Segar Husada dan karyawan-karyawannya sebagai pahlawan Indonesia. Kuncinya adalah kerja sama; pemerintah akan mendukung. Usaha yang maju akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan membayar pajak lebih besar,” kata Mendag Zulhas.
Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar ke-2 di dunia setelah Filipina. Total luas wilayah perkebunan kelapa Indonesia mencapai 3,3 juta hektare dengan kapasitas produksi yang mencapai 2,8 juta ton per tahun.
Pada Januari—Mei 2024, ekspor produk kelapa Indonesia mencapai USD 564,38 juta. Nilai ini naik 4,45 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
Negara-negara tujuan ekspor utama ekspor produk kelapa Indonesia adalah Tiongkok dengan pangsa sebesar 17,62 persen, Malaysia (16,18 persen), Belanda (11,30 persen), Amerika Serikat (8,57 persen), serta Sri Lanka (6,50 persen).
Acara ini dihadiri oleh Pj. Gubernur Lampung Samsudin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Evie Fatmawaty, dan Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto.
Adapun Mendag Zulhas didampingi oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto dan Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Mardyana Listyowati.