Kementan Dukung Kaltara Wujudkan Ketahanan Pangan

0
Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian menyerahkan bantuan kepada petani pada rapat Pemantapan Ketahanan Pangan dan Pembekalan Pendampingan Sekolah Lapang Tahun 2024, yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) di Tarakan, Senin (6/5).

 

Jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) menghadiri rapat Pemantapan Ketahanan Pangan dan Pembekalan Pendampingan Sekolah Lapang Tahun 2024, yang digelar Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) di Tarakan, Senin (6/5).

Rapat tersebut dihadiri Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin, dan Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Timur, Zainal Abidin.

Dalam sambutannya, Sam Herodian menyampaikan, kondisi pangan Indonesia dalam kondisi darurat, sehingga diperlukan langkah yang tidak biasa biasa saja.

“Oleh karena itu, kegiatan tersebut menjadi sangat strategis karena dihadiri juga oleh Dinas Pertanian, jajaran danrem, jajaran Polda, BWS Kalimantan V dan stakeholders terkait,” ujar Sam Herodian.

Dia juga menyampaikan, Kaltara termasuk kluster tiga dan dalam posisi tiga besar. Olah karena itu, lanjut dia, diperlukan kerja keras tim Kaltara agar masuk ke posisi pertama.

Pada kesempatan yang sama, dia juga memberikan bantuan benih secara simbolis berupa Padi Inpari 32 dan Jagung Varietas Jakarin dengan label ungu yang merupakan VUB Kementan yang dibenihkan oleh BSIP Kaltara.

Di samping itu, Provinsi Kaltara juga akan memperoleh pupuk bersubsidi, dan alokasi optimalisasi lahan (opla) rawa seluas 10.000 hektare.

Terakhir, dia berharap agar PJ Provinsi dan kabupaten mengawal Survey Investigasi Desain (SID) pompanisasi dan seluruh bantuan yang dialokasikan untuk Provinsi Kaltara.

“Begitu juga pendampingan terhadap petani dalam implementasi di lapangan agar pertanian di Provinsi Kaltara semakin maju, mandiri, dan modern,” imbuh  Sam Herodian.

Sementara itu, Gubernur Kaltara, Zainal A. Paliwang mengatakan, Kaltara melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan kembali memprogramkan kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman terpadu (SL-PTT) padi sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan.

Melalui kegiatan ini, petani dapat belajar langsung melalui pembelajaran dan pengalaman langsung, mengungkapkan, menganalisis, menyimpulkan dan menerapkan, menghadapi, dan memecahkan masala, terutama teknik budidaya dengan mengkaji bersama berdasarkan spesifik lokasi.

“Petani diharapkan mampu mengelola sumberdaya yang tersedia secara terpadu dengan lebih terampil serta mampu mengembangkan usahataninya dalam rangka peningkatan produksi padi dan kesejahteraannya,” ujar dia.

Menurut dia, keberhasilan SL-PTT padi ini sangat ditentukan oleh peran pihak pendamping, yaitu Bintara Pembina Desa (Babinsa), penyuluh pertanian wilayah binaan, dan penyuluh pertanian provinsi.

“Pertemuan pembekalan pendamping sekolah lapang tahun 2024 dilaksanakan dengan maksud memperlengkapi serta meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pendamping dalam mengawal kegiatan SL-PTT padi,” tutur dia.

Terakhir, dia berharap SL-PTT padi yang akan dilaksanakan  dapat berkontribusi pada pengurangan ketergantungan terhadap produk pangan, (khususnya beras) dari luar daerah.

“Saya percaya bahwa dengan mempererat kerja sama di berbagai lini pada bidang pertanian, kita dapat mewujudkan kalimantan utara menuju swasembada pangan, juga mendukung target Kementan untuk menjadikan indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045,” imbuh dia.

Sebelumnya, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, padi merupakan salah satu komoditas yang strategis. Tingginya permintaan masyarakat terhadap komoditas ini harus diantisipasi dengan mengenjot produksi agar bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri.

“Kunci dalam Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional adalah meningkatkan produksi karenanya, segala sumber daya dan dukungan perlu difokuskan dalam peningkatan produksi pada musim tanam yang sedang berlangsung maupun yang akan datang,” kata Dedi.

Dedi juga mengatakan Kementan menerapkan pendekatan yang holistik dalam mendukung budidaya padi, termasuk jagung. Di antaranya, mendukung penyiapan sarana dan prasarana dari lahan sampai pengolahan.

“Pada setiap proses ini, upaya peningkatan kapasitas SDM juga terus dilakukan,” kata pria yang akrab disapa Prof Dedi itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini